AYOBOGOR.COM - Pemerintah baru-baru ini memberikan informasi penting bagi masyarakat terkait bantuan sosial.
Khususnya Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan bahwa pemerintah berencana mengganti subsidi Gas LPG 3 Kg atau gas melon dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ia menyebutkan bahwa rencana ini masih dalam proses pembahasan oleh Kementerian ESDM bersama dengan DPR.
Pemberian subsidi Gas LPG 3 Kg ini akan mengacu kepada data DTKS seperti Bansos lainnya. Hal ini guna memastikan tepat sasaran terhadap penerimanya.
Adapun perhitungan pemerintah yaitu setiap keluarga menggunakan 3 tabung tiap bulannya, dan harga tabung saat ini Rp. 33 ribu.
Sehingga pemerintah akan mencairkan dana sebesar Rp. 99 ribu ke rekening KPM sebagai pengganti dari subsidi Gas LPG 3 Kg tersebut.
Namun tidak menutup kemungkinan perhitungan tersebut bisa lebih, karena belum final. Ada beberapa masyarakat menyebutkan bahwa setiap bulan menghabiskan 4 tabung gas LPG 3 Kg.
"Tergantung perhitungan akhir ya, ada yang mengatakan tiga tabung ada yang mengatakan empat tabung setiap bulannya. Jadi saya kira antara Rp 100-120 ribu. Kurang lebih di situ kisarannya ya," jelas Eddy.
Meskipun sudah di informasikan tetapi aturan ini masih dalam tahap pembahasan, jika sudah final dan cocok maka akan uji coba pada akhir tahun 2025.
Dengan begitu, jika uji coba berhasil maka bantuan ini bisa terealisasi pada tahun 2026. Oleh karena itu bukan untuk tahun ini.
Namun pemerintah juga beranggapan bahwa UMKM dan pihak-pihak yang memiliki kegiatan sosial pastinya lebih banyak pemakaiannya setiap bulannya dibandingkan masyarakat umum.
Oleh karena itu, pemerintah menilai bahwa kelompok tersebut harus mendapatkan BLT lebih untuk pengganti subsidi Gas LPG 3 Kg.