Bansos Banpang MRP dalam bentuk 10kg diselenggarakan oleh Bapanas dengan memanfaatkan cadangan beras pemerintah dari Bulog.
Beras 10kg ini dibagikan ke 22 juta KPM, 22 juta penerima Bansos di sini didasarkan pada data P2KE yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK.
Bantuan beras yang sedang disalurkan akhir Juni ini memasuki penyaluran tahap 6 atau bulan Juni.
Bansos MRP beras 10kg ini sempat dikabarkan diakhiri bulan Juni 2024, namun peraturan baru telah ditetapkan bahwa Banpang CBP 10Kg terus dilanjutkan hingga Desember.
Meskipun pendistribusiannya menjadi 2 bulan sekali, yakni untuk Agustus, Oktober dan Desember 2024.
Penyaluran bantuan beras MRP ini bisa melalui 3 cara, yaitu diambil ke PT. Pos, diambil di balai desa setempat atau diantarkan oleh petugas PT. Pos khususnya untuk lansia atau disabilitas.
Mengenai kepastian lokasi atau prosedur pengambilan, KPM diharapkan menunggu undangan yang dialamatkan ke mereka.
Adapun berkas yang diperlukan untu pengambilan Bansos CBP MRP 10 Kg ini adalah KTP dan KK asli.
Sedangkan untuk bantuan MRP berupa uang tunai sebesar Rp600 ribu hingga Sabtu (29/6/2024) ini belum ada kabar terbaru mengenai pencairannya.
BLT MRP adalah pengganti BLT El Nino, yang juga merupakan Bansos komplementer atau tambahan yang sifatnya kondisional.
Yaitu menyesuaikan situasi sekitar serta mempertimbangkan postur APBN sebagai pijakan awal keputusan melaksanakan BLT ini.
Tak seperti MRP bantuan pangan, BLT MRP diselenggarakan oleh Kemensos dengan berdasarkan pada data DTKS.
Tersiar kabar bahwa SP2D untuk BLT MRP sebesar Rp600 ribu ini sudah turun. SP2D merupakan surat perintah pencairan dana.
Dengan kata lain, jika SP2D sudah turun, BLT MRP akan segera disalurkan ke KPM tidak lagi. Meski begitu, hingga 2 hari terakhir bulan Juni, pencairan BLT MRP senilai Rp600 ribu belum terdengar.
Oleh karenanya, para KPM diharap menyimak jenis-jenis Bansos yang sedang atau belum disalurkan supaya tidak terjadi kesalahpahaman.***