nasional

Sapi Jokowi ‘Pancasona’ Seberat 1,28 Ton Asal Cisarua Dipotong di Istana Bogor pada Hari Ini, Ada Kisah Menarik Dibaliknya

Senin, 17 Juni 2024 | 18:44 WIB
Ilustrasi sapi. (Pixabay.com/@Alexa)

AYOBOGOR.COM – Sapi milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Pancasona seberat 1,28 ton dipotong di Istana Bogor pada hari ini Senin (17/6/2024).

Hal ini dibenarkan dan disampaikan langsung oleh Wiwin Apriyanti selaku Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pertanian dan Peternakan Bandung Barat.

Lebih lanjut Wiwin menyampaikan, ada dua ekor sapi milik Presiden Jokowi yang dipotong pada hari ini.

Sapi pertama bernama Pancasona beratnya 1,285 ton yang berasal dari peternak dari Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Cek Saldo Masuk BLT Mitigasi Risiko Pangan, PKH, dan BPNT di Hari Raya Idul Adha, Begini Hasilnya!

Sementara itu, sapi kedua beratnya 800 gram yang berasal dari Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Kedua sapi itu telah lolos cek fisik dan laboratorium (cek berat badan, cek tinggi badan, tes penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tes penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) (penyakit yang disebabkan virus), dan pengecekan lainnya) sehingga keduanya layak untuk dijadikan hewan kurban oleh Jokowi.

Sapi asal Cisarua dipotong di Istana Bogor sedangkan sapi asal Lembang di potong di Istana Kepresidenan Cianjur.

Ada kisah menarik dari sapi bernama Pancasona, Pancasona ternyata merupakan sapi milik peternak bernama Entang Sutanda (44) asal Kampung Babakan Cinta RT 01/04 Desa Pasirhalang, Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat.

Baca Juga: Rayakan Idul Adha Bersama Keluarga, Airlangga Hartarto Tetap Diteror Publik Soal BLT Mitigasi Risiko Pangan

Hewan setinggi 168 centimeter (cm) dan berusia 3 tahun ini dibeli dengan harga Rp100 juta oleh Jokowi.

Sebelumnya, Entang sempat menawarkan harga untuk hewan miliknya sebesar Rp105 juta tetapi setelah melakukan kesepakatan akhirnya Jokowi membeli hewan milik Endang dengan harga Rp100 juta.

Pancasona ternyata bukan hewan sembarangan karena pancasona harus ikut seleksi ketat bersama dengan hewan lainnya dan tidak sebentar karena sudah berlangsung sejak satu bulan yang lalu.

Diakui Entang, hewan miliknya itu tidak ingin dijadikan olehnya sebagai hewan kurban tetapi sapi kontes.

Halaman:

Tags

Terkini