Nah, ketika Kementerian Keuangan menantikan data dari Kemensos, Mensos Tri Rismaharini malah mengungkap fakta mengejutkan.
"Untuk 2024 tidak ada bantuan El Nino dan tidak ada bantuan untuk gagal ginjal akut. Kami tidak berani mengusulkan BLT karena tidak tahu kondisi keuangan apakah bisa atau tidak," kata Tri Rismaharini.
Kemensos mengatakan tidak mematok anggaran untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan senilai Rp600 ribu untuk 18,8 juta KPM. Hal itu disebabkan karena anggaran Kemensos pada 2024 turun Rp87,27 triliun dibanding tahun 2024.
Berbeda halnya dengan pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang sejak awal mengatakan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan anggaran untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan.
“Enggak ada kendala, anggaranya ada,” tutur Airlangga dilansir dari indonesia.go.id. Airlangga Hartarto menyebut dana anggaran untuk bantuan langsung tunai tersebut emncapai Rp11,25 triliun dan telah dialokasikan ke Kemenkeu.
Kini pertanyaannya, akankah BLT Mitigasi Risiko Pangan tetap disalurkan meskipun kenyataannya masih ada kisruh di Kementerian?
Tentu besar harapannya tetap disalurkan. Airlangga Hartarto mengatakan waktu penyalurannya di semester pertama tahun 2024.
Jika berpatokan pada hal itu, Semester pertama masih akan berlangsung hingga Juni 2024 mendatang, jadi masih ada waktu untuk menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan.***