AYOBOGOR.COM - PT Pos Indonesia (Persero) memastikan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) tiba tepat waktu di tangan para penerima.
Untuk menjamin kelancaran proses ini, Pos Indonesia secara rutin berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pendamping PKH.
Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan adalah dengan para pendamping PKH di berbagai daerah, termasuk Denpasar, Bali.
Asa Ismansyah, Koordinator Pendamping PKH di Denpasar, menjelaskan bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan petugas Kantorpos untuk menyelaraskan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Saya berkoordinasi dengan Kantorpos terkait data penerima untuk percepatan penyaluran bansos. Sebab, pendamping PKH bertugas memastikan KPM menerima bantuan," ujarnya dikutip dari Suara.
Baca Juga: Kelas BPJS Kesehatan Bakal Dihapus, Begini Nasib Pasien ke Depannya
Pos Indonesia menerapkan tiga metode penyaluran bansos, yaitu:
1. Dibagikan di Kantorpos
2. Dibagikan di komunitas
3. Diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) bagi yang sedang sakit, lansia, atau disabilitas.
"Metode yang diterapkan Pos Indonesia luar biasa. Penyaluran di komunitas itu membantu KPM yang rumahnya jauh. Terutama layanan door to door.
Kalau ada KPM yang tidak bisa datang ke Kantorpos, bantuannya diantarkan ke rumah KPM," tambah Asa.
Asa juga menghadapi tantangan di lapangan, seperti KPM yang pindah rumah tanpa melapor, sehingga menyulitkan penyaluran bansos.
Namun, koordinasi dengan petugas Pos tetap berjalan lancar melalui telepon dan WhatsApp.
Baca Juga: Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Sendi Fardiansyah Ternyata Bukan Sosok Sembarangan?
Lebih lanjut, Asa berharap agar KPM bisa mencapai kesejahteraan dan hidup mandiri tanpa harus terus mengandalkan bansos.