nasional

Bangunan yang Hancur karena Gempa Sukabumi Rata-rata Tak Memiliki Sloof

Jumat, 15 Desember 2023 | 13:52 WIB
Bangunan yang Hancur karena Gempa Sukabumi Rata-rata Tak Memiliki Sloof (Ilustrasi sloof/griyasatria.co.id)

AYOBOGOR.COM - Ratusan bangunan rumah, termasuk fasilitas publik di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa Sukabumi pada Kamis, 14 Desember 2023.

Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB dengan kekuatan atau magnitudo 4,6. Menurut BMKG, gempa swarm tersebut menjadi yang paling kuat di antara rentetan gempa yang terjadi sejak Rabu, 6 Desember 2023.

Adapun yang membuat banyak bangunan hancur, karena gempa bersifat dangkal. Hiposentrum atau pusat gempa tersebut dilaporkan berada di kedalam 5 km dari permukaan tanah.

Akibatnya, guncangan gempa begitu terasa dan memungkinkan merusak. Terlebih, jika bangunan tidak memiliki sloof, sebagaimana hasil asesmen tim TRC Kabupaten Sukabumi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi, menyebut bahwa bangunan-bangunan yang hancur sebelumnya sempat terdampak gempa di Kota Bogor pada Jumat, 8 Desember 2023.

Kerusakan semakin parah karena bangunan yang rusak, rata-rata tidak menggunakan sloof pada saat dibangun.

"Selain itu kerusakan rumah juga dampak lanjutan dari gempa seminggu lalu yang semula rusak ringan kemudian menjadi rusak sedang, ditambah lagi bangunannya tidak memiliki sloof," kata Medi, Kamis.

Sloof sendiri merupakan bagian dari struktur sebuah bangunan yang letaknya ada di bagian pondasi bangunan dalam bentuk horizontal.

Menyadur griyasatria, sloof sendiri memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Selain itu, sloof menjadi pengunci dinding sehingga meminimalisir dampak pergeseran tanah.

Dampak gempa Sukabumi di Bogor

Sementara itu, menurut data BPBD Kabupaten Bogor, sebanyak 301 rumah milik warga dilaporkan mengalami kerusakan.

Rinciannya, 237 rumah mengalami kerusakan ringan, 32 mengalami kerusakan sedang, dua rumah rusak berat, dan 30 bangunan lain terdampak.

Bangunan-bangunan yang terdampak berada di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung, Ciampea, dan Tenjolaya.

Akibat itu pula, sebanyak 285 KK dengan total 955 jiwa terdampak.

Halaman:

Tags

Terkini