nasional

Masalah 'Oposisi' Meluber, Fahri Hamzah Sebut Parpol Pendukung Anies Bakal Mundur dari Kabinet Jokowi

Kamis, 14 Desember 2023 | 11:46 WIB
Masalah 'Oposisi' Meluber, Fahri Hamzah Sebut Parpol Pendukung Anies Bakal Mundur dari Kabinet Jokowi (Instagram/partaigeloraid, fahrihamzah)

AYOBOGOR.COM - Masalah 'oposisi' yang sempat disindirkan calon presiden (capres) Anies Baswedan terhadap capres Prabowo Subianto semakin memanas.

Kini Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut bahwa partai pendukung Anies akan mundur dari kabinet Jokowi.

"Baru mendengar kabar baik bagi demokrasi kita bahwa calon presiden no. 1 akan mengumumkan bahwa seluruh partai pendukungnya akan mundur dari kabinet pekan ini," sebutnya lewat akun X @Fahrihamzah, Kamis, 14 Desember 2023.

Kendati begitu, Fahri mengatakan bahwa informasi yang dia dapatkan perlu langsung ditanyakan pada yang bersangkutan.

Meski begitu, dalam cuitan tersebut Fahri juga mengatakan bahwa langkah itu untuk memantapkan posisi Anies sebagai oposisi di Pemilu 2024.

"Katanya ini dalam rangka memantapkan posisi sebagai oposisi di pemilu nanti. (Info ini perlu ditanyakan kepada ybs)" katanya.

Hal itu lalu direspons oleh Jubir Timnas Anies dan Muhaimin Iskandar, Surya Tjandra. Dia membantah tudingan itu.

"Itu sih harapan dia sendiri aja," kata Surya kepada Suara.com, jejaring Ayobogor.com, dikutip Selasa, 14 Desember 2023.

Dia mengatakan urusan penggantian menteri merupakan hak presiden. Dia juga menilai, penggantian tidak mungkin dilakukan karena menghadapi momen Pilpres 2024.

"Saya kira Presiden tidak akan mengambil tindakan apa pun. Ada pekerjaan pemerintahan yang harus jadi perhatiannya selain Pilpres," jelas Surya.

Sebelum itu, Fahri membuat cuitan yang seolah menyindir Anies yang sempat mengatakan Prabowo tidak tahan menjadi oposisi karena tidak bisa berbisnis.

Dia menuliskan cuitan yang begitu panjang dan menegaskan bahwa orang yang mengatakan hal tersebut terhadap Prabowo, tidak mengenal sejarah Prabowo maupun bangsa.

Ini berkaitan dengan sikap Prabowo di masa orba dan setelah reformasi.

"Jadi apabila ada orang yang menganggap bahwa rekonsiliasi 2019 adalah karena pak Prabowo tidak kuat lagi menjadi oposisi, pasti itu datang dari otak kecil dan hati yang kecil sambil ingin cuci tangan bahwa dirinya sendiri adalah pencipta pembelahan masyarakat yang sangat berbahaya," katanya.

Tags

Terkini