AYOBOGOR.COM - Kantor DPW PSI di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digeruduk Puluhan warga yang menamakan diri Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta pada hari ini, Senin 4 Desember 2023.
Kejadian itu merupakan buntut dari pernyataan kontroversial Politikus PSI, Ade Armando tentang dinasti politik di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tudingan Politikus PSI, Ade Armando berawal dari gerakan mahasiswa di Yogyakarta yang memprotes politik dinasti Presiden Jokowi dengan majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Penyebab Siswa Belum Mendapat KJP Plus November 2023 yang Harusnya Sudah Cair, Begini Solusinya
Melihat hal itu, Ade memberikan tanggapan melalui video yang diunggah ke media sosial.
Dia mengatakan seharusnya yang dilawan mahasiswa di Yogya itu adalah sistem dinasti di sana karena gubernurnya tidak memimpin dengan terpilih melalui pemilihan umum (Pemilu) tapi karena faktor keturunan.
Sontak pernyataan soal adanya dinasti politik di Yogyakarta membuat warga DIY geram.
Pasalnya Yogyakarta menyandang predikat Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Undang Undang (UU) nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY.
Baca Juga: Harga Suzuki Nex II Bekas Turun 10 Jutaan, Simak Spesifikasinya
Di dalamnya tertuang aturan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur DIY disyaratkan bertahta sebagai Sultan Hamengku Buwono untuk calon Gubernur. Sementara Adipati Paku Alam untuk calon Wakil Gubernur.
Sontak pernyataan Ade Armando soal Dinasti Politik di Yogyakarta mengundang protes warga.
Massa mendesak PSI DIY untuk memecat Ade Armando meski sudah minta maaf karena dia diangggap menyinggung keistimewaan DIY dengan menyebutnya politik dinasti.
"Ade armando tidak cukup permintaan maaf, kami minta psi mengambil sikap tegas pada Ade Armando. Tidak serta merta dikeluarkan begitu saja tapi juga dibawa ke jalur hukum," ujar Widihasto Wasana Putra yang mewakili Paman Usman disela aksi dilansir AYOBOGOR.COM dari Suara.com.