AYOBOGOR.COM - Banyak sekali peristiwa yang sudah terjadi pasca bentrok antara Hamas dengan Israel pada 7 Oktober 2023. Selain puluhan ribu warga Palestina menjadi korban, gerakan pemboikotan produk Israel digerakkan masyarakat dunia.
Masyarakat banyak yang geram dengan tindakan Israel, terlebih negara yang dihuni para Zionis tersebut enggan berdamai. Mereka masih kukuh ingin membebaskan para sandera dari Hamas, alih-alih jujur ingin menduduki Palestina sebagai negaranya.
Menurut kabar, warga Israel yang ditawan Hamas pasca serangan 7 Oktober 2023 mencapai 240 orang. Meski begitu, Israel pun dikritik karena sudah melakukan 'penawanan' sejak lama. Hal ini seperti disampaikan pemerintah Yordania, salah satu negara yang berbatasan langsung dengan wilayah konflik.
"Israel menyandera 2,3 juta warga Palestina," kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dalam pertemuan Manama Dialogue yang digelar International Institute for Strategic Studies, Sabtu (18/11/2023) lalu.
Hal itu wajar, pasalnya Israel melakukan pengepungan yang tiada hentik sejak Oktober lalu. Mereka secara terang-terangan memotong akses makanan, obat-obatan, hingga bahan bakar. Akibat itu pula, korban-korban baru terus berjatuhan, termasuk orang-orang yang tidak mendapat perawatan yang layak di rumah sakit karena berhenti beroperasi.
Safadi juga menyebut, ungkapan Israel bahwa serangan ke Gaza adalah bentuk pembelaan hanyalah bualan. "Ini bukan membela diri, ini agresi terang-terangan, yang mana korbannya rakyat Palestina yang tak bersalah," tambahnya, dikutip dari Republika.
Ini pun tidak terlepas dari kebohongan yang diciptakan sekutu Amerika Serikat tersebut saat Hamas melakukan serangan pada konser musik Supernova pada 7 Oktober. Pada hari itu, tentara Israel (IDF) turut menembaki warga sipilnya sendiri. Situasi ini ujungnya dibuat 'drama'.
Menurut laporan investigasi polisi setempat, IDF memang melakukan penembakan di hari itu. Meski begitu, jumlahnya berkurang dari yang dituding sebanyak 364 orang, menjadi 260 orang.
Israel juga terciduk berbohong saat mengklaim Hamas mempunyai pusat komando di bawah Rumah Sakit Al-Shifa. Itu yang melegitimasi serangan rumah sakit. Kebohongan itu terbongkar saat BBC mendapat akses lokasi yang ditunjukan dalam video dan menganilisnya.
Sementara Aljazirah menyebutkan bahwa mungkin banyak terowongan di Gaza bahkan bisa berjumlah ratusan. Namun masalahannya adalah tuduhan dari Israel, yang kemudian sempat dibongkar BBC.
Hingga kini sedikitnya 13.000 warga dilaporkan sudah meninggal. Dari daftar korban kekejian Israel itu, sekitar 5.500 orang merupakan warga Gaza yang masih belia.