AYOBOGOR.COM - Setelah melakukan serangan terhadap rumah sakit yang membuatnya berhenti operasi, militer Israel dilaporkan melancarkan serangan teranyarnya ke gedung-gedung sekolah.
Bahkan serangan tak sekedar 'serangan', Israel menyerang dengan bom hingga membuat ratusan nyawa meninggal. Sekolah itu adalah Al-Fakhura di Jabalia dan Tal Al-Zaatar di Beit Lahia.
Menurut AFP, jurnalis di lapangan melaporkan setidaknya 200 nyawa meninggal akibat serangan di dua sekarang tersebut.
Adapun nyawa-nyawa itu merupakan para pengungsi yang sebelumnya kehilangan tempat tinggal akibat agresi Israel ke Gaza, Palestina.
Menyadur Republika, Aljazirah memeroleh laporan bahwa para pengungsi yang dibantai di sekolah Al-Fakhura berdatangan ke Rumah Sakit Kamal Adwan sehingga bisa berobat.
Sebagaimana korban Israel sejak dulu, mayoritas korban serangan sekolah adalah anak-anak dan perempuan. Mereka berkerumum di kompleks medis Kawal Adwan.
Para pengungsi bersaksi bahwa mereka menjadi sasaran pengeboman di dalam sekolah. Bersamaan dengan itu, kru yang akan menyelamatkan pengungsi kesulitan menjangkau titik evakuasi karena gangguan komunikasi di Gaza.
Sejauh ini, Israel masih bungkam soal serangan. Namun Hamas menytakan akan membalasnya.
"Kami tidak akan meninggalkan tanah ini, dan kalian akan bertanggung jawab atas pembantaian yang kalian lakukan," katanya.
Serangan Israel di sekolah juga membuktikan bahwa Gaza diproyeksikan dikosongkan dari warga Palestina.
Pengeboman Al Fakhura sendiri bisa sekali ini terjadi, begitu juga saat sekolah dijadikan kamp pengungsian.
Pengeboman tercatat pernah terjadi pada 2009 dan 2014 dengan korban tewas mencapai 50 orang.