internasional

Kenangan Pahit Ayah Gigi Hadid, Rumah Dirampas Setelah Tampung Pengungsi Yahudi

Rabu, 8 November 2023 | 16:55 WIB
Kenangan Pahit Ayah Gigi Hadid, Rumah Dirampas Setelah Tampung Pengungsi Yahudi (Instagram @mohamedhadid)

AYOBOGOR.COM - Keluarga Gigi Hadid mempunyai kenangan pahit dengan para pengungsi Yahudi asal Eropa yang kemudian mendarah daging dan mengklaim Palestina sebagai tanah orang-orang Israel.

Hal ini diceritakan oleh sang ayah, Mohamed Hadid melalui sebuah wawancara yang didokumentasikan dalam sebuah video dan diunggah ulang oleh Ustad Salim A Fillah lewat Instagram @salimafillah.

Sambil mengunggah video tersebut, Salim mengingatkan peristiwa Nakba yang terjadi pada 1948 saat rakyat Palestina menampung warga Yahudi yang terusir dari tanah Eropa.

Namun, hak tanah Palestina justru dicuri. Di kemudian hari, kedua pihak terus berkonflik hingga masih berlangsung di era modern ini.

"Dalam peristiwa Nakba 1948, lebih dari 750.000 orang Palestina dirampas tempat tinggalnya dan terusir dari negerinya. Pembantaian dan perampokan ini menjadi dasar bagi berdirinya negara zionis Israel," kata Salim, Selasa, 7 November 2023.

Salah satu korban di pihak Palestina adalah keluarga Gigi Hadid. Mohamed Hadid memberi kesaksian tersebut. "Mohamed Hadid, Ayah Bella Hadid menceritakan kisah nyata keluarga mereka, bagaimana para pengungsi Yahudi dari Eropa yang ditolak di mana-mana, mereka sambut dan tampung di rumahnya," kata Salim.

"Ditolong dengan tulus, tapi mereka malah mengambil alih rumah dan mengusir penghuninya. Ibu Mohamed membawa bayinya yang berusia 9 hari terlunta-lunta hingga harus mengungsi ke Suriah," katanya.

Berikut cerita ayah Gigi Hadid, Mohamed Hadid tentang detik-detik perampasan rumah keluarganya oleh orang Yahudi.

"Safed itu kota tempat ayah saya tinggal selama ratusan tahun bersama ayahnya, kakeknya, kakek buyutnya, dan seterusnya.

Ada sebuah kapal datang dari Polandia berisi pengungsi-pengungsi Yahudi dari Polandia dan Jerman dan mereka pergi ke beberapa negara.

Pertama mereka pergi ke Amerika, lalu ke Kuba dan mereka pergi lagi. Sehingga akhirnya mereka datang ke Haifa, dan lucunya, Haifa adalah pelabuhan yang dibangun oleh kakek buyut saya.

Mereka memasang spanduk di sisi perahu mereka "Kami kehilangan rumah kami di Jerman. Jangan hancurkan harapan kami di negara Anda".

Akhirnya penduduk setempat menerima mereka, masing-masing menerima dua keluarga. Sisanya sudah meninggal.

Dan mereka dibawa ke rumah kami, ke rumah ayah saya dan mereka tinggal bersama kami selama 2,5 tahun.

Halaman:

Tags

Terkini