AYOBOGOR.COM - Ganjar Pranowo merasa aksi pencopotan baliho dirinya dengan Mahfud MD di Bali adalah tindakan berlebihan.
Pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta atribut PDIP terjadi saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.
Ganjar merasa prihatin atas kasus tersebut. Sebab pemasangan baliho sudah dilakukan sesuai aturan.
Baca Juga: Asam Urat Tinggi? Cobalah Tiga Air Rebusan dari Bahan Alami Ini
Sehingga seharusnya tidak perlu ada tindakan pencopotan yang berlebihan.
"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot begitu ya, memang kalau ada yang dilanggar sih silakan dicopot. Tapi kalau tidak ada yang dilanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata Ganjar dilansir AYOBOGOR.COM dari Suara.com.
"Saya senang karena saya sudah berkomunikasi dengan Pak Wayan Koster. Kemarin akhirnya ada statement dan kemudian dipasang lagi, ya kami senang," sambungnya lagi.
Meski demikian, Ganjar Pranowo merasa lega karena baliho dirinya dengan Mahfud MD sudah bisa dipasang lagi.
Baca Juga: Sandy Walsh dan Elkan Baggot Semakin Prima, Timnas Indonesia Siap Kalahkan Iraq, Intip Jadwalnya!
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, enggan ambil pusing soal pencopotan baliho tersebut.
Pihaknya mau terua menjaga netralitas dan fokus pada upaya memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
"Buat kami yang penting kami jalan terus. Kami ingin memastikan, yang pasti adalah bahwa kami ingin menjaga netralitas, udah itu saja," kata Arsjad Rasjid.
"Karena kami percaya mas Ganjar dan Prof Mahfud itulah. Kenapa kami percaya 10-15 tahun ke depan, kita musti memastikan bahwa kerja cepat gerak cepat, kalau enggak, kita ketinggalan. Jadi untuk itu, untuk tantangan itu kita harus pastikan," pungkasnya.
Baca Juga: 6 Es Legendaris di Bogor yang Wajib Dicoba, Seger Banget Cocok Dinikmati saat Cuaca Panas!