AYOBOGOR.COM - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengenang masa lalunya bersama Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Melalui Instagram @yusrilihzamhd, Yusril membagikan sebuah video yang memperlihatkan detik-detik Soeharto mundur dari jabatan presiden RI.
Dia pun bercerita, dirinyalah yang menyiapkan naskah pidato untuk Soeharto yang memutuskan mundur setelah 32 tahun menjadi presiden.
"Pada malam tanggal 20 Mei 1998, di rumah Pak Soeharto di Jalan Cendana, saya menyiapkan naskah pidato pengunduran diri Pak Soeharto," kata Yusril membuka ceritanya, Senin, 30 Oktober 2023.
Yusril membuat naskah tersebut dari rumah Soeharto. Setelah selesai ditandatangi, dirinya lalu berangkat ke Istana Negara pada 21 Mei 1998 pagi.
"Setelah ditandatangani, saya dari rumah Pak Harto berangkat ke Istana Negara pukul 05.30 WIB," katanya.
Menurut Yusril, ingatan itu masih segar di dalam pikirannya. Setelah Soeharto lengser, BJ Habibie pun menggantikannya menjadi presiden RI ke-3.
"Masih segar dalam ingatan saya, Reformasi 1998, yang mendorong Presiden Soeharto untuk berhenti dari jabatannya," katanya.
"Pak Harto digantikan Pak B.J. Habibie dalam upacara sangat singkat di Istana Merdeka tanggal 21 Mei 1998," ungkap Yusril.
Yusril bercerita bahwa dirinya sudah dipercaya menjadi penulis naskah pidato Soeharto sejak menduduki jabatan staf Sekretariat Negara.
Setelah kursi kepemimpinan negeri berganti, Yusril masih menerima perlakuan yang sama.
"Sebagai staf Sekretariat Negara pada waktu itu, saya telah dipercaya untuk menulis naskah-naskah pidato presiden selama Pak Soeharto menjabat," katanya.
"Setelah Pak Habibie menjadi presiden, hubungan kami jadi sangat dekat," ungkap ahli hukum tata negara itu.
"Pak Habibie memperlakukan saya sama seperti Pak Harto. Karena usia saya masih sangat muda, saya diperlakukan seperti 'anak', bukan diperlakukan sebagai Staf Sekretariat Negara atau Staf Kepresidenan," katanya.