AYOBOGOR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan mendapatkan 'tudingan' tidak sedap setelah anaknya, Gibran Rakabuming Raka bisa mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Sampai-sampai partainya, PDI Perjuangan mengingatkan Jokowi yang mendapat dukungan sejak zaman pencalonan menjadi Wali Kota Solo di tahun 2005.
Selain didukung di kontestasi itu, PDI Perjuangan juga diingatkan pernah dimenangkan di Pilgub DKI Jakarta hingga menjadi presiden dua kali.
Tak cukup dengan itu, keluarganya, Gibran menjadi Wali Kota Solo dan menantunya, Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan. Keduanya bergabung dengan PDIP dan memenangkan Pilkada 2020.
Namun Gibran, tiba-tiba menerima pinangan dari Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden (cawapres). Hal tersebut tentunya bertentangan dengan PDI Perjuangan yang sudah mempunyai calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Di tengah 'usikan' sikapnya sebagai presiden, Jokowi pun menginisiasi pertemuan dengan para capres di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Senin, 30 Oktober 2023.
Pada pertemuan itu, Jokowi tampil kompak dengan Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan yang mengenakan baju batik.
Jokowi menjamu para tamu dengan berbagai hidangan nusantara, dari mulai ayam, tahu, tempe, perkedel, tumir sayur, dan lainnya.
Pertemuan itu pun dinilai sebagai langkah positif. Presiden ingin memberi pesan bahwa dirinya netral dalam Pilpres 2024.
"Langkah untuk mengirim pesan bahwa dia akan berlaku netral," ujar Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, dikutip dari Republika.
Dia mengatakan bahwa yang dilakukan presiden hari ini merupakan sikap seorang pemimpin negara.
"Suatu sikap yang memang harus dilakukan sebagai seorang negarawan bahwa dia memperlakukan semua capres yang sama," ujar Ali.
Hal serupa disampaikan Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Chicho. Dia mengatakan pertemuan itu positif.
"Kami melihat bila ini terlaksana akan mempertunjukkan keguyuban di antara Presiden dan semua capres di hadapan masyarakat," ujar Cicho.