Dia mengatakan otoritas menjadi gubernur DKI Jakarta lebih besar ketimbang menjadi gubernur Jawa Barat lagi.
"Kalau gubernur Jawa Barat harus berbagi kewenangan dengan 27 bupati/wali kota. Sedangkan kalau di DKI, kan, tidak. Bahkan wali kota itu, kan, diangkat oleh gubernur," katanya.
Namun Firman tidak memungkiri, jika perlabuhan di Jawa Barat lagi merupakan pilihan yang realistis bagi Emil.
Bermodalkan pengalaman memimpin selama lima tahun, Emil dinilai memiliki peta politiknya sendiri untuk wilayah Jawa Barat.
"Saya tidak mengatakan Jawa Barat itu mudah untuk dimenangkan, bukan.Tapi tentu Kang Emil sudah lebih bisa lebih mengidentifikasi, memetakan di Jawa Barat," tuturnya.
Karena itu, menjadi tugas Emil maupun partainya untuk menghitung potensi kemenangan di Pilgub 2024.
Keputusan Emil maju di Pilgub DKI Jakarta atau Jawa Barat, diprediksi baru bisa keluar setelah pemilhan legislatif pada 2024 mendatang.
"Kedua-duanya masih sangat potensial menurut saya. Tergantung tadi, apa yang menjadi, yang mana yang dipandang lebih strategis lah," pungkasnya.