Melihat popularitasnya pun, Emil menempati urutan pertama cawapres paling pantas untuk Ganjar disusul Erick Thohir dan Sandiaga Uno berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia.
Sementara survei Poltracking Indonesia menghasilkan keterpilihan 'RK' sebesar 30,4 persen, Erick Thohir 14,5 persen, serta Muhaimin Iskandar 13,1 persen.
Duet Ganjar-Emil pun disebut adlam survei SMRC, di mana responden mendukung pasangan itu hampir 50 persen, tepatnya sebesar 46,3 persen.
Sayang, langkah Emil untuk berkontestasi di Pemilu 2024 terhalang oleh pimpinan partainya di Golkar. Airlangga Hartarto meminta Emil untuk 'nyagub' lagi, entah di DKI Jakarta atau Jawa Barat.
Kendati begitu, tidak ada kerugian yang begitu 'besar' bagi Golkar bila mengizinkan Emil bersanding dengan Ganjar.
Sekalipun Golkar masuk ke dalam partai pengusung Prabowo, ketika Emil menang dengan Ganjar, tidak ada kerugian juga. Ini seperti tercermin saat pemilu 2004 dan 2014.
Menjelang masa pendaftaran, Ridwan Kamil masih punya waktu untuk 'melayani' PDI Perjuangan maupun Golkar hingga bisa diizinkan menjadi cawapres Ganjar Pranowo.