AYOBOGOR.COM - Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) alami kerugian besar imbas kebakaran dari kasus flare prewedding.
Kerugian kebakaran Bromo tersebut diperkirakan mencapai hingga Rp5,4 Miliar.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Balai Besar (BB) TNBTS, Hendro Wijarnako.
Baca Juga: TikTok Shop Dituding Matikan Pedagang Kecil, Warganet Singgung Nama Raffi Ahmad dan Baim Wong
Ia mengatakan bahwa kerugian tersebut sudah termasuk biaya pemadaman api.
Kerugian tersebut juga sudah terhitung untuk biaya habitat dan pendekatan biaya pemulihan ekosistem di kawasan Bromo.
"Lalu kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi," kata Hendro saat ditemui wartawan di kawasan Gunung Bromo, dikurtip dari Republika, Sabtu (23/9/2023).
Namun, nilai kerugian tersebut belum termasuk biaya pemadaman jalur udara atau water bombing yang dilaksakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain itu, kerugian tersebut juga belum termasuk biaya penggantian pipa air yang rusak akibat kebakaran Bromo.
Kerusakan pipa itu menyebabkan krisis air bagi masyarakat sekitar kawasan Gunung Bromo.
Terkait kerusakan ini, rencananya akan diperbaiki oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
Seperti diketahui, wisata kawasan Bromo area Bukit Teletubies dilakukan penutupan sementara akibat adanya kebakaran di wilayah TNBTS.
Baca Juga: 5 Bubur Ayam Enak di Bogor Porsi Banyak Toping Melimpah, Cocok Jadi Menu Sarapan
Pihak pengelola TNBTS menutup semua akses masuk kawasan wisata Bromo sejak 10 September pukul 19.00 WIB hingga 18 September 2023.