AYOBOGOR.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali disita perhatiannya. Setelah Ponpes Al Zaytun yang terindikasi sesat, kini rencana kegiatan kopi darat (kopdar) komunitas LGBT.
Rencana komunitas itu berkumpul di Jakarta pada pertengahan Juli ini. Yang membuat rencana itu heboh, lantaran komunitas LGBT yang berkumpul dari sejumlah negaraa di Asia Tenggara.
MUI pun mengakui tidak punya wewenang lebih untuk menindak hal tersebut, meskipun berikhtiar dengan memberi kecaman, di samping fatwa yang sudah dikukuhkan beberapa waktu lalu.
"Karena MUI tidak punya kewenangan (menindak langsung, red) maka level kedua kemungkaran kita (tindak) dengan lisan, dengan omongan," kata Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis, Rabu, 12 Juli 2023.
Baca Juga: Pulang Kerja, Seorang Pemuda Dibegal di Bogor Tangan Terluka Motor Dibawa Lari
Cholil mengatakan kecaman itu turut ia sampaikan lewat Twitter pribadinya, termasuk para pimpinan dan meminta agar pihak berwenang menggagalkan kegiatan tersebut.
"Kepada pihak terkait yang berwenang untuk menggagalkan, berwenang untuk memberi izin yaitu pemerintah dan aparat untuk tidak mengizinkan agar menolak," ujarnya, menyadur Suara.com (jejaring Ayobogor.com).
Cholil mengatakan bahwa perbuatan kaum tersebut harus ditindak dengan tegas, terlebih bila mereka secara terang-terangan berkampanye dengan perilakunya.
Cholil mengatakan hal itu, karena LGBT dianggapnya tidak akan pernah cocok dengan normal dalam Pancasila, begitu juga dengan budaya Indonesia, dan fatwa MUI.
"Kami memfatwakan tahun 2014 berkenaan dengan LGBT ini bahkan bisa lebih bahaya daripada perizinahan," terang dia.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Naik dalam Survei LSI, Salip Ganjar Pranowo?
Dalam fatwa tersebut, salah satu landasan perilaku tersebut dianggap buruk, karena menyimpang dan merupakan kelainan.
Meski begitu, Cholil menilai, orang-orang yang terjerumus ke dunia tersebut agar dibina sehingga bisa sadar dengan penyimpangannya.
"Kalau nanti sudah ada kesadaran bahwa ini adalah penyimpangan, kita bina mereka, luruskan mereka kepada jalan yang memang benar," pungkas Cholil Nafis.