AYOBOGOR.COM-- Kasus pinjaman ilegal yang banyak menjerat perempuan utamanya kalangan ibu-ibu.
Hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri. Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengadakan kegiatan berupa Dialog Literasi dan Inklusi Keuangan bertema " Meningkatkan Cakap Keuangan Perempuan".
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengulas mengenai produk bank yang bisa diakses oleh perempuan salah satunya adalah QRIS.
Ia menyatakan keamanan keuangan perempuan dan pelaku UMKM akan terjamin jika menyimpan uang di bank.
Baca Juga: Pj Gubernur DKI Jakarta, Ini Alasan KJP Plus Mei 2023 Belum Cair
"Jangan lupa selalu datang ke bank untuk mencatat setiap transaksi dalam buku tabungan," jelasnya.
Ia menyatakan sudah tidak jamannya lagi perempuan menyimpan uang banyak banyak di dalam rumah.
Selain tidak aman dan rentan kejahatan menyimpan uang di rumah juga bisa membuat kondisi fisik uang menjadi rusak.
Baca Juga: Cukup Cek Dashboard, Simak Tanda Lolos Kartu Prakerja Gelombang 52, Ada Notif Apa?
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK mengulas terkait pentingnya literasi keuangan agar perempuan tidak tertipu pinjaman ilegal.
"Menjadi perempuan dituntut cerdas mengelola keuangan dengan baik demi masa depan," bebernya.
Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih menyatakan untuk menggenjot kesadaran literasi keuangan ini pihaknya tiga institusi yakni OJK, Bank BI dan LPS terus bersinergi untuk jaga keuangan negara dan meyakinkan masyarakat bahwa sistem keuangan negara dan perbankan sangat solid.
Baca Juga: 3 Bantuan Sosial ini Cair Bersamaan di Kantor Pos, KPM Bisa Mendapatkan 6 Bansos Sekaligus