AYOBOGOR.COM -- Dinas Kesehatan atau Dinkes Jawa Barat menggelar Outbreak Response Immunization (ORI) untuk menanggulangi wabah difteri. Vaksinasi Massal itu dilakukan di 8 wilayah Jawa Barat meliputi Kabupaten Garut, Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor dan Sukabumi.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar Rochayadi mengatakan, imunisasi massal pertama telah diselenggarakan di wilayah kabupaten Garut.
"Baru digelar di Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut yang sudah positif terjadi wabah difteri. Sementara 7 daerah yang lainnya masih dilakukan pemeriksaan di laboratorium hasil samplingnya" kata Rochayadi dilansir dari Ayobandung.com pada Kamis, 2 Februari 2023.
Baca Juga: Update Harga Motor Matic Honda Jelang Bulan Puasa Ramadhan 2023: BeAT Paling Murah, Forza Termahal!
Ia mengungkapkan, pihaknya menargetkan 11.228 ribu anak mendapatkan imunisasi Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT) di Kabupaten Garut. Menurutnya sasaran vaksinasi tersebut adalah bayi golongan usia 0 hingga 11 bulan, imunisasi bayi di bawah 2 tahun, dan imunisasi anak usia sekolah kelas 1, kelas 2 dan kelas 5.
"Data kita di hari kemarin, ada 1.176 orang atau (10,47%) dari total target yang telah diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" ungkapnya.
"Kalau dirinci, jumlah Sasaran 2 - 59 bulan sebanyak 3.565 sasaran, usia 5 - <7 tahun sebanyak 1.245 sasaran, usia 7 - 15 tahun sebanyak 6.418 sasaran. Jadi total sasaran ORI sebanyak 11.228," imbuhnya.
Rochayadi menuturkan, imunisasi massal tersebut dilakukan untuk menekan sebaran infeksi virus difteri khususnya di Kabupaten Garut. Apalagi, virus difteri memiliki kecepatan infeksi yang tinggi layaknya Covid-19.
Baca Juga: Pemilu 2024 Tanpa Nama Caleg? KPU RI Berencana di Pemilu Nanti Coblos Partai Bukan Caleg, Ini Alasannya
"Selain itu penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan, karena cara penyebaran difteri ini mirip dengan covid melalui droplet dan pemakaian alat makan dan alat-alat lain secara bersamaan" ujarnya.
Rochayadi menegaskan, status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri barus diterapkan di Kabupaten Garut.
"Jabar tidak menentukan kasus difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB baru dinyatakan di Kabupatem Garut saja," katanya.
Sementara itu, ketua Tim Surveilens Dinkes Jabar dr. Dewi Ambarwati mengatakan bahwa, kasus difteri di kabupaten Garut dinilai sebagai bentuk kelalaian dalam merespon gejala-gejala infeksi virus difteri.
"Gejala-gejalanya kan demam, sakit nelan, kemudian kalau dilihat di pangkal tenggorokannya ada selaput putih. Nah itu harus segera ditangani, kalau terlambat, racun dari difteri itu bisa sampai ke jantung dan itulah yang menyebabkan kematian" kata Dewi.
Baca Juga: 8 Lowongan Kerja PT Unilever di Tangerang Digaji Mulai Rp 14 Juta, Ini Cara Daftarnya
Pihaknya, telah melakukan pendataan awal terkait 7 wilayah di luar kabupaten Garut yang diduga memiliki kasus difteri. Dinkes Jabar telah melakukan penanganan, dengan memberikan Anti Diteri Serum (ADS), pelacakan kontak erat dan pengambilan sampling dari suspect.
"Sudah kita lakukan treatmen di 7 daerah tersebut, sudah selesai treatmennya tinggal menunggu hasil labnya" pungkasnya.
Artikel Terkait
Bebas Difteri, Warga Kota Bogor Tetap Dihimbau Lakukan Imunisasi
Kronologi Bocornya Oksigen Utama di RS Premier Jatinegara, Kepulan Asap Putih Selimuti Area Rumah Sakit
Berhati Malaikat, Nama Lee Seung Gi Diabadikan di Rumah Sakit Anak Universitas Seoul
Rumah Sakit International Segera Dibangun di Kota Bogor
Biaya Rumah Sakit Indra Bekti dalam Seminggu Usai Pecah Pembuluh Darah di Otak, Ini Nominalnya
5 Kelebihan Operasi ERACS untuk Melahirkan: Disebut Minim Rasa Sakit, Bisa Cepat Jalan-jalan
Lowongan Kerja Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta: Ada Belasan Formasi, Begini Cara Daftarnya
Bukan Bogor! Daerah Ini Jadi Kota dengan Rumah Sakit Bersalin Terbanyak di Jawa Barat, Ibu Hamil Wajib Tahu
Nggak Tega Lihatnya! Jari Bayi di Palembang Tergunting Perawat di Rumah Sakit
5 Bahan Alami yang Dapat Digunakan untuk Meredakan Sakit Gigi, Bisa Dicoba Nih!
Mantan Karyawan Bobol De Paris Bakery di Bogor, Berawal dari Sakit Hati
Kasus Difteri Ditemukan di 7 Kabupaten/Kota di Jabar