AYOBOGOR.COM - Baru-baru ini muncul banyak pertanyaan di masyarakat, khususnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM), "apakah yang disurvei otomatis dapat bantuan sosial (bansos)?" Atau sebaliknya, "yang tidak disurvei akan dicoret dari penerima PKH dan BPNT?"
Mari kita bahas secara jelas berdasarkan program Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN. Apa Itu DTSEN? DTSEN adalah basis data tunggal yang memuat informasi sosial dan ekonomi seluruh penduduk Indonesia.
Data ini telah dipadankan dengan data kependudukan dan digunakan untuk mendukung program pembangunan nasional secara terukur dan berkelanjutan.
Proses ini dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Tujuan Ground Check DTSEN
Dilansir dari YouTube Info Bansos, sebelum data DTSEN digunakan sebagai acuan penerima bansos seperti PKH, BPNT, KIP, atau KIS, dilakukan verifikasi lapangan atau ground check oleh pendamping sosial. Tujuannya antara lain:
- Memastikan keakuratan data penerima manfaat
- Menyaring kesalahan data (inclusion & exclusion error)
- Memperbarui data sosial ekonomi seperti pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan kondisi rumah tangga
Namun, penting dipahami, tidak semua yang disurvei otomatis akan menerima bansos, dan yang tidak disurvei bukan berarti langsung dicoret. Semua data hasil survei akan diproses dan diperingkat berdasarkan tingkat kesejahteraan atau desil.
Desil adalah sistem pengelompokan ekonomi warga dalam 10 lapisan. Desil 1 adalah yang paling miskin, dengan pendapatan di bawah Rp500.000. Makin tinggi desilnya, makin sejahtera kondisi ekonominya. Contohnya:
- Desil 1 bisa mendapatkan 4 bansos: PKH, BPNT, KIP, KIS
- Desil 2 bisa menerima 3 bansos
- Desil 3 mendapat 2 bansos
- Desil 4 hanya 1 bansos
Jadi, semakin miskin seseorang, semakin banyak jenis bansos yang bisa diterima, tentunya dengan catatan sesuai kriteria bantuan yang berlaku (misalnya punya anak sekolah, lansia, disabilitas, dll).
Survei DTSEN adalah bagian dari pembaruan data, bukan pendaftaran otomatis bansos. Data akan dianalisis dan diperingkat untuk menentukan siapa yang paling membutuhkan.
Jadi, jika kamu disurvei, itu adalah kesempatan untuk masuk sistem—bukan jaminan langsung menerima bantuan.***