AYOBOGOR.COM - Syaifullah Yusuf, yang lebih dikenal sebagai Gus Ipul, baru-baru ini dilantik sebagai Menteri Sosial dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya efektivitas dalam distribusi bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Salah satu fokus utama Gus Ipul adalah memperbaiki sistem pendataan penerima bantuan sosial.
“Untuk selanjutnya, prioritas yang pertama kita memperbaiki data, jadi data-data tentang fakir miskin, difabel, serta lansia supaya data kita ini akurat. Dengan begitu, programnya menjadi tepat sasaran,” ujar Gus Ipul, dilansir dari YouTube Kompas.com.
Gus Ipul menyadari bahwa data penerima bansos bersifat dinamis. Oleh karena itu, ia berencana untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengupdate data secara berkala.
"Nah data penerima bansos itu kan dinamis maka untuk mengantisipasi dinamika itu kita akan bekerja sama dengan kabupaten kota, karena data-data seperti ini itu bisa berubag. Ada yang penerimanya meninggal dunia ada yang pindah tempat dan lain sebagainya," kata Gus Ipul.
Ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa bantuan sosial yang diberikan Kemensos benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam pidato pertamanya, Prabowo Subianto juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan undang-undang dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Baca Juga: Profil dan Biodata Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal yang Dilantik Jadi Menteri Agama RI
Gus Ipul berkomitmen untuk mendukung visi tersebut dengan memastikan bahwa program-program bansos berjalan efektif dan tepat sasaran.
"Saya sudah bekerja di Kemensos selama sebulan lebih. Tentu kami tinggal menyesuaikan dan mengambil langkah-langkah sesuai dengan skala prioritas," tambah Gus Ipul.
Dengan adanya program yang telah disepakati oleh DPR untuk tahun 2025, Gus Ipul bertekad untuk melanjutkan arahan presiden dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Syaifullah Yusuf merupakan sosik yang kaya pengalaman di dunia politik dan sosial, serta dedikasinya yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat, membuatnya menjadi sosok yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan bansos di Indonesia.
Dengan upaya perbaikan data melalui DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), diharapkan bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.***
