Brunei Darussalam Diyakini Punya Peluang Besar Kembangkan Halal Tourism

photo author
- Kamis, 26 September 2024 | 12:00 WIB
Brunei Darussalam Diyakini Punya Peluang Besar Kembangkan Halal Tourism
Brunei Darussalam Diyakini Punya Peluang Besar Kembangkan Halal Tourism

AYOBOGOR.COM -- Bincang hangat Halal Tourism bersama Dewan Bisnis Wanita atau Woman Bussines Council (WBC) Brunei berlangsung kemarin, hadirkan Hilda Ansariah Sabri, Ketua Forum Dialog Pariwisata ( FDP) Halal dari Jakarta, Indonesia.

Acara yang berlangsung di Kompleks Delima Jaya, Simpang 62, Bandar Seri Begawan, dihadiri oleh para anggota WBC dan mendapat antusiasme yang besar untuk mengembangkan halal tourism.

Wakil Presiden WBC, Hajah Mordiah binti Haji Jackia mengatakan asosiasi tersebut telah melaksanakan berbagai proyek untuk membantu para anggotanya menghasilkan pendapatan dan mengembangkan ekonomi negara sejak diresmikan pada tahun 2000.

“Pengembangan halal tourism nampaknya sangat prospektif di Brunei meski sektor pelancongan kurang mendapatkan respon masyarakat maupun pemerintah karena kami masih mengandalkan gas dan minyak,” kata Hajah Mordiah binti Haji Jackia.

Oleh karena itu kehadiran Hilda Ansariah Sabri sebagai Ketua FDP Halal dan pemerhati halal dapat memberikan wawasan pengetahuan pada anggota WBC tentang bagaimana Brunei dapat mengembangkan Halal Tourism.

Hilda menjelaskan bahwa Arab Saudi sudah menyiapkan industri pariwisata sebagai alternatif baru perekonomian negara selain mengandalkan minyak dengan mega proyek NEOM.

“Brunei jangan terlena pada sumber daya alam gas dan minyak bumi karena kekayaan alam, mayoritas agama Islam serta dukungan Pemerintah Brunei yang telah membentuk berbagai lembaga dan inisiatif untuk mendukung pertumbuhan industri halal bisa menjadi modal utama dalam mengembangkan halal tourism,” jelas Hilda.

Wakil Presiden WBC Hajah Mordiah binti Haji Jackia mengingatkan anggotanya bahwa WBC bisa membantu pemerintah untuk mewujudkan. “ Sayangnya masyarakat Brunei sendiri belum memahami apa efek berganda ( multiflier effect) dari tourism sehingga para pemangku kepentingan harus memahami hal ini dulu,”

Kerjasama lintas sektoral dan satu visi maupun misi dalam merumuskan “Kebijakan Ekonomi Nasional Brunei “ dalam pengembangan Halal Industry termasuk Halal Tourism sangat dibutuhkan dan disosialisasikan pada masyarakat.

“Kami di WBC juga memiliki koperasi sehingga mohon arahan bagaimana untuk membuat produk-produk wisata halal termasuk dalam pembinaan UMKM sehingga semua terlibat dalam pengembangan Halal Tourism,”

Halal Tourism adalah salah satu sektor dari Halal Industry yaitu keuangan syariah, food ( makanan), farmasi, kosmetik, fashion, travel (perjalanan) dan media/sektor rekreasi, yang seluruh produk/jasa intinya adalah dipengaruhi oleh konsumsi etis yang diilhami syariat agama Islam,

Itu sebabnya, kata Hilda, Halal Tourism adalah pelayanan tambahan ( extended services), paket wisata halal yang dibuat memungkinkan peserta melaksanakan sholat yang menjadi kewajibannya dan mengkonsumsi makanan yang sudah bersertifikasi halal.

“ Mau makan di kedai, di restoran, di hotel bintang lima semua sudah bersertifikat halal dan bisa melaksanakan sholat dengan nyaman di destinasi wisata yang dikunjunginya,” jelasnya.

Menurut Hilda, Indonesia memiliki ribuan desa wisata dan setiap tahun ada penghargaan 50 desa wisata unggulan. Desa wisata tersebut bisa membuat produk wisata halal Live In baik untuk anak sekolah, keluarga maupun wisatawan mancanegara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X