AYOBOGOR.COM - Kabar mengejutkan datangnya dari perpolitikan tanah air, pasalnya secara tiba-tiba Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hatarto mengundurkan diri dari posisinya sebagai ketua umum di partai yang berlambang Pohon Beringin itu.
Sepekulasipun bermunculan dari berbagai pihak mengenai penyebab mundurnya Airlangga Hartarto tersebut. Begutu pula dengan publik tentu saja turut penasaran apa yang menyebabkan sang Ketua Umum mundur, secara tiba-tiba.
Dikutip dari kanal Youtube Kompas.com Repoter on Location (11/08), Airlangga meminta maaf keberbagai pihak atas pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Golkar. Ia juga menjelaskan alasan-alasan yang membuat dirinya bulat untuk meletakkan posisi jabatan tersebut.
Baca Juga: Seungri Semprot Penyelenggara Burning Sun Surabaya, Siap Tempuh Jalur Hukum!
Dirinya menyatakan mundur sebagai ketua umum DPP Partai Golkar demi menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas dalam di masa transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.
Diinformasikan, Airlangga menjabat sebagai Ketum Golkar sejak tahun 2017 menggantikan Setya Novanto yang kala itu terlibat kasus korupsi e-KTP.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," katanya dalam pidato resminya tersebut.
Airlangga menegaskan bahwa pengunduran dirinya dimulai semenjak 10 Agutus 2024. Adapun alasan dirinya mengundurkan diri diantaranya karena Golkar merupakan partai yang terus berposes dalam reorganisasi, tentunya akan menjalankan mekanisme pergantian kepemimpinan sesuai dengan AD/ART partai Golkar.
"Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” jelasnya dengan mantap.
Selain dari itu Airlangga mengaku bahwa dirinya bangga sudah ikut andil di partai Golkar khusunya dalam kontestasi Pilpres 2024 yang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden terpilih periode 2024-2029. Airlangga meminta maaf kesejumlah tokoh yang menurutnya turut pula membesarkan partai Golkar.
"Kepada para senior Golkar, khususnya Bapak Jusuf Kalla, Bapak Aburizal Bakrie, Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Bapak Akbar Tanjung, Bapak Agung Laksono serta Bapak Muhamad Hatta, saya juga mengucapkan beribu terima kasih atas kerjasama, dukungan,” ungkapnya.
Selain mengungkapkan rasa terima kasih, ia pun menyampaikan maaf atas kesalahannya selama menjabat sebagai Ketum Partai Golkar itu.
"Sebagai pribadi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan atau kesalahan yang saya lakukan selama ini," ujarnya.***