AYOBOGOR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau petani yang telah mendapatkan bantuan pompa untuk segera melakukan percepatan pompanisasi di wilayah pertanian garapannya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi dalam acara Rakornas pengendalian inflasi dengan jajarannya di Istana Negara pada Jum'at, 14/6/2024 lalu.
Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi menghimbau agar pompa-pompa segera dipasang dan digunakan agar
Pompanisasi harus segera dipercepat pelaksanaannya untuk menghadapi inflasi bahan pangan akibat gagal panen seperti yang terjadi pada tahun 2023 lalu.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun 2023 lalu, Indonesia dan dunia mengalami kejadian badai el nino berkepanjangan yang menyebabkan gagal panen di sejumlah wilayah di Indonesia.
Gagal panen tersebut yang paling berdampak secara langsung adalah di sektor pertanian padi. Sehingga menyebabkan minimnya stok beras nasional.
Minimnya stok beras ini menyebabkan inflasi harga gabah dan berimbas pada harga beras yang tidak terkendali.
Badai el nino pun menjadi bencana nasional yang memaksa pemerintah pusat untuk turun tangan, yaitu dengan memberikan bantuan darurat.
Baca Juga: SP2D BLT Ini Turun KPM PKH Cair Bantuan 2 Kali Lipat Nominal hingga Rp1,3 Juta
Bantuan darurat tersebut yaitu berupa bantuan beras 10kg dan juga BLT El Nino yang selesai disalurkan bagi pemegang kartu sembako pada Desember 2023 lalu.
Tercatat sebanyak 18,8 juta KPM menerima BLT ini dengan total anggaran mencapai 7,5 Triliun. Di mana masing-masing KPM mendapat besar manfaat Rp600.000 untuk setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Pompanisasi lahan pertanian dapat mencegah gagal panen akibat musim kemarau panjang yang dikhawatirkan akan kembali melanda Indonesia di tahun 2024 ini.
Saat ini terdapat 50 juta petani yang diprediksi terancam terdampak pada kondisi kekeringan dan segera membutuhkan bantuan pompanisasi.