AYOBOGOR.COM - Warga Aceh baru-baru ini dikejutkan dengan pencairan dana bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT), khususnya Mitigasi Resiko Pangan (MRP), yang tiba-tiba cair melalui kartu Keluarga Sejahtera Bank Syariah Indonesia (KKS BSI).
Pencairan ini terjadi pada tanggal 28 Maret 2024, dengan jumlah yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp 600.000.
Bantuan langsung tunai (BLT) MRP ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Baca Juga: KPM Garut Cair Bansos PKH Tahap 2 Rp150 Ribu di KKS Mandiri, Komponen Apakah Itu?
BLT MRP diberikan sebesar Rp 200.000 per bulan, dan untuk tahap ini, dana tersebut cair tiga bulan sekaligus, yaitu untuk bulan Januari hingga Maret.
BLT MRP ini menggantikan BLT El Nino yang telah diberikan pada tahun 2023.
Pencairan dana bansos ini mendapat perhatian khusus karena bertepatan dengan momentum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, yang mendorong pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan.
Meskipun ada kebingungan di antara KPM mengenai pencairan bansos, terutama terkait dengan bantuan beras 10 kilogram yang belum tentu diterima oleh semua penerima PKH, pencairan BLT MRP ini telah lama dinantikan oleh masyarakat.
Untuk mengecek status penerimaan BLT, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Situs ini memungkinkan pengguna untuk memasukkan data pribadi mereka dan memeriksa apakah mereka termasuk dalam daftar penerima manfaat.
Pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Aceh telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BLT senilai Rp 600.000, yang merupakan akumulasi dari tiga bulan bantuan, telah disalurkan kepada penerima yang terdaftar dalam basis data Kementerian Sosial.