Ketegangan Geopolitik Global Picu Resesi, Indonesia Masih Aman?

photo author
- Minggu, 18 Februari 2024 | 23:02 WIB
Ketegangan Geopolitik Global Picu Resesi, Indonesia Masih Aman? (Pixabay)
Ketegangan Geopolitik Global Picu Resesi, Indonesia Masih Aman? (Pixabay)

AYOBOGOR.COM - Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, mengungkapkan tentang resesi yang terjadi di sejumlah negara akibat ketegangan geopolitik global. 

Saat ini dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Peperangan dan kerusuhan terjadi dimana-mana. 

Kejadian perang Rusia-Ukraina, konflik Palestina-Israel, dan serangan Houti ke kapal-kapal melewati wilayah Timur Tengah telah memicu ketegangan geopolitik global. 

Baca Juga: Jam yang Bisa Nyanyi Ulang Tahun? 10 Tebak-tebakan Receh Bikin Ceria Suasana Hati di Pagi Hari, Awas Bisa Cekikikan Sendiri

Akibatnya, Jepang dan Inggris saat ini mengalami resesi. 

Piter Abdullah memprediksi negara Eropa lainnya akan menyusul jatuh ke lubang resesi. 

"Tahun ini saya perkirakan Eropa Masih akan mengalami tekanan. Beberapa negara eropa berpotensi mengalami resesi," ujar Piter Abdullah dilansir AYOBOGOR.COM dari Republika. 

Lalu bagaimana nasib Indonesia? Apakah NKRI masih aman dari resesi? 

Baca Juga: Update Jumlah Korban Longsor di Kelurahan Muarasari Bogor, 4 Pekerja Proyek Tertimbun Longsor

Dampaknya tidak langsung dan tidak terlalu besar ke berbagai negara Asia Timur serta Asia tenggara yang mitra dagangnya lebih banyak di China.

Apalagi, sambung dia, bagi Indonesia yang struktur perekonomiannya tidak banyak bergantung ke ekspor. Melainkan bergantung ke permintaan domestik. 

Kepala ekonom UBS Global Wealth Management, Paul Donovan, memprediksi bagaimana kemungkinan AS menyusul kedua negara tersebut. 

Kontraksi ekonomi Jepang terjadi akibat populasinya yang menyusut. 

Baca Juga: Drama Korea Terbaru Kim So Hyun Berjudul Queen of Tears Berapa Episode? Simak Jadwal Tayangnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X