AYOBOGOR.COM - Di tengah masa Pemilu 2024, masyarakat Indonesia menjerit merasakan harga beras yang naik terus.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyoroti harga beras di pasaran yang terus mengalami kenaikan.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan menyebutkan harga beras kini semakin tak jelas dan melampaui harga eceran tertinggi (HET).
"Kami mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp 13.500 per kilogram sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 perkilo," ujar Reynaldi dilansir dari Republika.
"IKAPPI mendorong agar sinkronisasi data antara beras yang disebarkan di masyarakat digunakan untuk bansos dan yang disebarkan untuk pedagang pasar itu penting untuk keberlangsungan pasar agar harga di pasar tidak tinggi," sambungnya lagi.
Kelangkaan beras di pasar tradisional membuat masyarakat mau tidak mau harus membeli ke produsen besar, hal ini bisa membuat harga beras semakin melonjak dan mempengaruhi kestabilan sosial.
Kelangkaan beras saat ini juga sedang dirasakan oleh masyarakat Indramayu.
Padahal Indramayu adalah salah satu lumbung padi nasional yang dimiliki Indonesia. Miris sekali.
Stok beras di sejumlah minimarket di Kabupaten Indramayu dalam kondisi kosong selama sepekan terakhir.
Pedagang beras di pasar tradisional pun mengaku kesulitan memperoleh pasokan beras.
Hal itu seperti yang terlihat di salah satu minimarket di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu 11 Februari 2024 sore. Rak penyimpanan beras terlihat kosong.