Pemilik Bank Nakal Caplok Duit Nasabah hingga BPR Pailit, LPS Turun Tangan Jamin Simpanan

photo author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 15:59 WIB
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam kegiatan LPS Jazz Goes To Campus atau JGTC 2023, Minggu, 12 November 2023. (LPS)
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam kegiatan LPS Jazz Goes To Campus atau JGTC 2023, Minggu, 12 November 2023. (LPS)

AYOBOGOR.COM - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turun tangan tangani kasus BPR pailit gara-gara oknum pemilik bank nakal. 

Belakangan ini perekonomian di Indonesia memang sedang sulit, tetapi itu bukan menjadi penyebab utama banyak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pailit. 

Manajemen yang amburadul serta ulah pemilik bank yang justru mencaplok uang nasabahnya sendiri membuat banyak BPR jadi tutup. 

Baca Juga: Siap-siap! Bansos BPNT Tahap 1 2024 Resmi Cair Rp 200.000 Buat Semua KPM Besok di Wilayah Berikut Ini

Sontak kejadian itu bisa menjadi trust issue tersendiri bagi nasabah yang hendak menabung di Bank. 

Akan tetapi, nasabah sejatinya jangan khawatir karena ada LPS yang bertugas untuk menjamin simpanan. 

LPS adalah lembaga negara yang resmi beroperasi pada 22 September 2005 berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. 

"Dalam banyak kasus, saya katakan tadi bahwa kesalahan manajemen bukanlah kesalahan manajemen, melainkan tindak penipuan oleh pemilik banknya, terutama itu," ujar Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa dilansir AYOBOGOR.COM dari Suara.com.

Baca Juga: Yamaha DDS Jabodetabek Hadirkan Modifikator Terkenal Di Acara Launching Yamaha LEXi LX 155

"Jika masalahnya adalah kesalahan manajemen, masih dapat diperbaiki. Apabila BPR mengalami kegagalan, kami akan menjaga,"

"Kami selalu berusaha untuk memastikan agar masyarakat dalam dunia perbankan merasa tenang, karena dana mereka benar-benar terjamin," sambungnya lagi. 

Yudhi Sadewa mengungkap bahwa dalam 18 tahun terakhir, rata-rata memang terdapat 7 hingga 8 BPR yang bangkrut setiap tahunnya.

"On average selama 18 tahun yang kita lihat itu ada 6 sampai 7 rata-rata BPR jatuh, bukan bank, tapi BPR,” kata Purbaya dilansir dari Republika. 

Baca Juga: 6 Universitas di Indonesia yang Buka Program Studi Teknologi Pangan Selain IPB, Di Luar Jawa juga Ada

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Sumber: Suara.com, Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X