Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet Alias Mpox

photo author
- Kamis, 2 November 2023 | 10:07 WIB
Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet Alias Mpox (Freepik)
Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet Alias Mpox (Freepik)

AYOBOGOR.COM - Kasus cacar monyet di Indonesia mengalami peningkatan. Karena itu, masyarakat diharapkan mengetahui cara mencegah penularan penyakit yang disebut juga sebagai mpox tersebut.

Sebagai informasi, kasus mpox di Indonesia mengalami peningkatan selama dua bulan terakhir. Pada 31 Oktober 2023, tercatat cacar monyet sudah menjangkiti 31 warga.

Rincian kasusnya, 22 kasus berada di Jakarta, empat kasus berada di Banten, dan satu kasus berada di Bandung.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sebanyak 42 persen pasien berumur 25-39 persen, sedangkan 12 persen berumur 18-24 tahun.

Lalu bagaimana cara mencegah mpox? Untuk diketahui, penyakit ini berjenis zoonosis langka yang terjadi akibat infeksi virus DNA cacar monyet.

Virus tersebut merupakan genus Orthopoxviru dalam keluarga Poxviridae yang mencakup penyebab cacar air dan cacar sapi.

Berdasarkan temuan para ilmuwan, mulanya penyakit ini berasal dari monyet yang digunakan untuk penelitian.

Karena itu, meskipun menular antar manusia, namun sumber utama penulaaran berasal dari hewan, yakni pengerat dan primata. Misalnya tikut, monyet, dan tupai.

Berikut ini cara penularan virus Mpox dari hewan ke manusia, dikutip dari Pandemic Talks.

1. Hewan yang terinfeksi mencakar.
2. Hewan yang terinfeksi menggigit.
3. Kontak langsung cairan dengan hewan terinfeksi.

Sementara penularan virus mpox antar manusia sebagai berikut.

1. Percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
2. Plasenta dari ibu hamil ke janin.
3. Kontak langsung dengan luka, infeksi, koreng, atau cairan tubuh pengidap mpox.
4. Penggunaan barang-barang pribadi dengan pengidap.

Setelah tertular, maka terdapt sejumlah gejala yang bisa dialami pengidap.

1. Demam lebih dari 38 derajat celcius.
2. Muncul ruam, 1-3 hari setelah demam berbentuk makula, papul, veikel, pustula, krsuta.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening.
4. Nyeri otot, sulit menelan, diare, radang pada genital.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X