AYOBOGOR.COM - Wali Kota Medan Bobby Nasution belum bisa menyuarakan dukungannya di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, dia dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu mendukung PDIP atau iparnya, Gibran Rakabuming Raka yang juga diproyeksikan jadi kontestan di Pilpres 2024.
Bobby sendiri menjadi kader PDIP tiga tahun setelah pernikahanya dengan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, tepatnya pada 8 November 2017.
Bobby menjadi kader berlambang banteng tersebut pada Kamis, 12 Maret 2020 atau beberapa bulan sebelum Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (PIlkada) Kota Medan 2020.
Dia pun berhasil memenangkan pemilu tersebut berkat dukungan dari sejumlah partai, termasuk partai yang ia masuki.
Bobby hanya gambaran kecil kesuksekan 'dinasti Jokowi' yang berkecimpung di dunia politik setelah menjadi kader PDIP.
Langkah sama dirasakan oleh Gibran yang berkontestasi di Pilkada 2020 dengan memilih daerah Surakarta alias Solo.
Dia menang telak dengan diusung PDIP, dan didukung 12 partai melawan pasangan independen Bagyo Wahyono dan Suparjo Fransiskus Xaverius.
Jauh sebelum keduanya, Jokowi merasakan 'manfaat' PDIP di dunia politik. Jokowi tercatat menang pada Pemilihan Wali Kota Solo tahun 2005.
Dia pun merasakan kekuasaan di DKI Jakarta setelah mengikuti Pilgub 2012, lalu menjadi presiden lewat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
Hal itu yang memungkinkan Bobby menjadi 'dilema' untuk mendukung PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Atau kakak iparnya, Gibran yang kini dipinang oleh Partai Gerindra untuk memenangkan Pilpres 2024.
Di partainya sendiri, Bobby ditugasi sebagai juru kampanye untuk Ganjar-Mahfud.
"Nanti saja lah saya komentarnya. Mudah-mudahan nanti tidak dilema," ujar Bobby Nasution, ketika ditanya wartawan, Minggu, 22 Oktober 2023.
