Pesan-pesan tentang hadiah sudah menjadi modus biasa di antara para penipu. Namun di WhatsApp, pesan itu dimodifikasi dengan menyertakan tautan berupa APK.
Korban akan tergiur membukanya sebab pesan tersebut kerap dibubuhi informasi terkait hadiah yang didapatkan oleh korban padahal sejatinya palsu.
3. Kode OTP
One Time Password (OTP) atau kata sandi sekali pakai biasanya menjadi kode otorisasi agar kita bisa mengakses atau melakukan sesi login pada suatu platform.
Para penipu sendiri sudah beranjak memanfaatkan OTP ini. Mereka akan berpura-pura salah memasukkan nomor penerima lalu meminta kita untuk menyebutkan OTP.
Baca Juga: 6 Jenis Penipuan Online yang tak Hanya Phising atau Scam, Kamu Wajib Hindari!
4. Order palsu
Modus penipuan di WhatsApp ini juga berbahaya. Penipu akan mengirimkan pesan ingin melakukan pemesanan barang kepada korban.
Mereka akan menyertakan file tentang daftar barang yang dipesan, padahal ketika dibuka oleh korban justru menjadi kesempatan pelaku melakukan pencurian data pribadi.
5. CS bank palsu
Ada pula yang berpura-pura sebagai customer service (CS) dari suatu bank. Modusnya pun cukup beragam.
Dua contoh kasus yang ada, seperti mereka menyampaikan perubahan biaya transaksi dengan melampirkan APK dengan format surat bank.
Ada pula berpura-pura menyampaikan bahwa korban sudah melanggar lalu lintas dan harus membayar biaya tilang. Mereka pun akan mengirim APK dengan ditutupi teks surat tilang.
6. Tagihan listrik
Sama seperti yang lainnya, pelaku akan mengirimkan pesan bahwa korban belum membayar tagihan listrik dengan menyertakan file palsu berupa tagihan tersebut namun ternyata merupakan APK.