AYOBOGOR.COM - Beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa pemerintah pusat mewacanakan untuk menambah subsidi motor listrik dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Merespons itu, Kementerian ESDM melalui sang Sekjen, Dadan Kusdiana tak menampik hal tersebut karena sejauh ini program subsidi motor listrik masih minim realisasi.
Sejak diluncurkan pada 20 Maret 2023, penyaluran program subsidi motor listrik baru terserap untuk 225 unit saja dari total 1.708 pendaftaran dan 365 pendaftaran yang terverifikasi.
Berdasarkan data dari situs Sisapira per Kamis, 24 Agutus 2023, setelah dipangkas jumlah pendaftar, maka sisa kuota masih banyak, mencapai 197.702 unit.
Padahal pemerintah sendiri berencana melangsungkan program ini lagi pada tahun 2024, di mana kuota subsidi lebih banyak.
Namun program itu tak semulus rencananya, hingga pemerintah juga mewacanakan pemangkasan syarat transaksi subsidi motor listrik.
Dari asalnya dibatasi untuk penerima bansos BSU, BPUM, penerima KUR, dan pengguna listrik di bawah 900 VA, menjadi semua masyarakat dengan syarat satu KTP untuk satu kali transaksi subsidi motor listrik.
Tentunya bila kebijakan berkenaan pemangsakan syarat berlaku, hal tersebut menjadi kabar baik bagi produsen kendaraan listrik yang sejak awal menyambut baik program subsidi.
Terlebih jika wacana subsidi ditambah dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta, maka masyarakat bisa lebih tertarik, apalagi harga motor yang bisa dibeli bisa dari Rp2,5 jutaan.
Sebagai gambaran, berikut ini harga motor listrik subsidi Rp7 juta OTR Jakarta bila sudah dipangkas dengan subsidi Rp10 juta.
Daftar urutan harga motor listrik disusun berdasarkan yang termurah hingga yang termahal. Jika merujuk hal itu, harga motor listrik seperti membeli HP.
Harga Exotic Sterrato: Rp5,59 juta menjadi Rp2,59 juta
Harga Exotic Vito: Rp5,79 juta menjadi Rp2,79 juta
Harga Exotic Mizone: Rp6,19 juta menjadi Rp3,19 juta
