AYOBOGOR.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah inovatif untuk membantu korban pergeseran tanah di Kabupaten Tasikmalaya dengan memberikan bantuan rumah panggung ala Sunda.
Dilansir dari akun Instagram @biroadpimjabar, rumah panggung, yang merupakan bagian dari kearifan lokal, diyakini sebagai solusi cerdas untuk menanggulangi permasalahan pergeseran tanah yang kerap terjadi di daerah tersebut.
Bencana pergeseran tanah yang terjadi di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, telah menyebabkan kerusakan pada sekitar 90 rumah warga.
Baca Juga: Update Banjir Jakarta Hari Ini: Pos Angke Hulu Siaga 1, PA Karet Siaga 2
Dinding rumah rusak parah bahkan ada yang rubuh akibat pergerakan tanah yang tidak terhindarkan.
Untuk itu, Gubernur Dedi Mulyadi menilai bahwa solusi terbaik untuk masyarakat yang terdampak adalah menggunakan rumah panggung, yang lebih adaptif terhadap kondisi tanah yang terus bergerak.
Menurut Dedi Mulyadi, rumah panggung memiliki kelebihan dibandingkan rumah dengan dinding permanen. Rumah panggung, yang merupakan ciri khas rumah adat Sunda, sudah terbukti tahan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan banjir.
Struktur bangunan ini juga lebih aman dan fleksibel dalam menghadapi pergeseran tanah. Konsep rumah panggung yang diajukan Gubernur Jawa Barat bukan hanya sebagai langkah teknis, tetapi juga menjaga dan mempertahankan kearifan lokal.
Baca Juga: Misa Rabu Abu 2025 di Katedral Jakarta Jam Berapa? Ini Link Live Streaming yang Bisa Diakses
Rumah panggung memiliki nilai filosofis yang dalam, di antaranya melalui konsep tritangtu yang membagi dunia menjadi tiga bagian: ambu handap (bagian bawah), ambu luhur (bagian atas), dan ambu tengah (bagian tengah).
Selain itu, rumah panggung memiliki struktur khas yang terdiri dari beberapa elemen penting, antara lain:
- Hateup: Rangka atap atas yang terbuat dari bahan alami seperti nipah dan ijuk.
- Tihang: Tiang penyangga yang berfungsi sebagai penopang atap dan dinding.
- Dingding: Dinding rumah yang bisa terbuat dari anyaman bambu atau kayu.
- Lantai: Lantai rumah yang disebut palupuh, biasanya terbuat dari bambu atau papan kayu.
- Panto: Pintu rumah yang terbuat dari kayu.
- Tatapakan: Batu yang menjadi tumpuan panggung, menjaga kayu tidak langsung bersentuhan dengan tanah.
- Kolong Rumah: Ruang di bawah rumah yang dapat digunakan untuk menyimpan kayu bakar atau ternak, serta berfungsi sebagai pengatur suhu ruangan.
- Golodog: Tangga rumah panggung yang terbuat dari bambu dan kayu, yang menghubungkan lantai rumah dengan tanah.
Konsep Terasering untuk Mencegah Longsor
Baca Juga: Bencana Tanah Longsor di Sukasari Bogor Dipicu Hujan Deras, Begini Kronologi Kejadiannya
Selain bantuan rumah panggung, Dedi Mulyadi juga merencanakan pembangunan kembali area yang terdampak bencana dengan konsep terasering.