news

Andra Soni Berpeluang Lawan Kotak Kosong di Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Harus Ikuti Selera Ketum Golkar Terpilih?

Kamis, 15 Agustus 2024 | 07:15 WIB
Andra Soni Berpeluang Lawan Kotak Kosong di Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Harus Ikuti Selera Ketum Golkar Terpilih? (@airinrachmidiany.media)

AYOBOGOR.COM -- Pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar, sebagian pengamat pesimistis Airin Rachmi Diany bakal maju di Pilkada Banten 2024.

Tentu saja hal tersebut memiliki alasan atau argumentasi yang kuat, karena Ketua Umum DPP Partai Golkar yang akan datang belum tentu merekomendasikan Airin sebagai calon Gubernur Banten.

Dikutip dari berbagai sumber, hal ini dikatakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin,

Baca Juga: Airin Rachmi Diany Berpotensi Gagal Maju Pilkada Banten 2024 Lawan Andra Soni, Pengamat Sebut Alternatif yang Harus Ditempuh PDIP

Ia menyatakan bahwa Ketua Umum Golkar yang nanti terpilih sebagai pengganti Airlangga Hartarto mungkin saja akan merombak kebijakan terkait kader yang akan diusung di pilkada 2024 mendatang.

Dengan demikian semua kader Golkar yang semula ditetapkan oleh Airlangga sebagai calon gubernur atau wakil gubernur di pilkada 2024 harus menyesuikan diri dengan selera politik Ketum baru.

Karena Ketua Umum Partai Golkar nanti akan memiliki kepentingan politik terkait masa depan partai dimasa yang akan datang.

Bahkan Ujang menduga nanti di Pilkada Banten 2024, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah akan dilawankan dengan kotak kosong.

Baca Juga: Nasib Airin Rachmi Diany Tidak Menentu di Pilkada Banten 2024 Pasca Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar

Dikutip dari laman Youtube, Ujang sebelumnya sudah memprediksi bahwa Agus Gumiwang Kartasasmita akan menjadi Plt Ketua Umum Partai Golkar sebagi pengganti sementara posisi Airlangga.

Selanjutnya ia pun memprediksi bahwa Bahlil Lahadahlia yang akan menjadi Ketum Golkar depnitif berikutnya.

Ujang berpendapat bahwa mundurnya Airlangga dari jabatan Ketum DPP Partai Golkar tersebab adanya tekanan politik yang membuat ia menlengserkan diri sebelum Musyawarah Nasional atau Munas Partai Golkar.

Tekanan politik ini bisa saja salah satunya datang dari konstelasi pilkada serentak 2024 terkait nama-nama calon kepala daerah yang direkomendasikan oleh partai berlambang Pohon Beringin tersebut.

Baca Juga: Ade Sumardi Dikabarkan Mundur Sebagai Calon Wakil Gubernur Pendamping Airin Rachmi Diany di Pilkada Banten 2024?

Halaman:

Tags

Terkini