AYOBOGOR.COM -- Pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum DPP Partai Golkar, tentu saja mempengaruhi konstelasi pilkada Banten 2024
Dikutip dari berbagai sumber bahwa Ketua DPD Parti Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah, menyatakan, bahwa pasca pengunduran diri Airlangga dari Golkar membuat deklarasi Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur Banten 2024-2029 menjadi kian tidak menentu.
Hal ini tentu saja membawa angina segar bagi kemenangan pesaing Airin yakni Andra Soni yang sudah dideklarasikan sebagai calon Gubernur Banten disandingkan dengan Dimyati Natakusumah.
Menurut pengamat politik dan periset di Lembaga Riset dan Gawatuka Institut Bahroji, dalam hal ini PDIP masih memiliki peluang memajukan kadernya di Pilkada Banten 27 November 2024 mendatang.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Airin Rachmy Diany yang digadang-gadang sebagai salah satu calon gubernur Banten di Pilkada Banten 2024 berpotensi gagal maju.
Disisi lain Airin telah sepakat menggendeng Ade Sumardi, kader PDIP yang kelak mewakilinya.
Dikutip dari laman Youtube, Menurut Bahroji, PDIP masih berpeluang tetap menurunkan kadernya di Pilkada Banten yakni dengan menggandeng PKB.
Apalagi PDIP telah memiliki modal 14 kursi di DPRD Provinsi Banten terlebih PDIP memiliki kadera yang cenderung memiliki tingkat electoral yang terbilang cukup tinggi.
Salah satu keder PDIP yang memiliki elektoral tinggi tersebut yakni Rano Karno, lalu PDIP pun memiliki kader lainnya yang terbilang memiliki elektoral yang dapat diandalkan diantaranya Ade Sumardi dan Boni Triana.
Bahroji guga menambahkan bahwa KPB pun tidak dapat dianggap remeh, partai tersebut pun memiliki kader yang memiliki elektoral yang cukup tinggi seperti Rano Alfad dari Banten Timur dan putra Kiai Maruf Amin, Gus Suki.
Menurut Bahroji, PKB juga dapat mengusung Arif Wismansyah, yang gagal maju di Pilkada Banten.