AYOBOGOR.COM - Rencana pelaksanaan sidang kabinet di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat sorotan setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa dirinya belum menerima undangan resmi untuk acara tersebut.
Meskipun Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, telah menyebutkan persiapan fasilitas untuk sidang kabinet yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di IKN, Presiden Jokowi sendiri menegaskan bahwa pelaksanaan sidang tersebut harus menunggu kesiapan sarana dan prasarana yang memadai.
Dalam sebuah pernyataan, Jokowi bahkan bercanda bahwa jika kursi untuk rapat belum tersedia, maka sidang kabinet tidak mungkin dilakukan secara lesehan.
Dia menegaskan bahwa tidak akan memaksakan pelaksanaan sidang jika fasilitas fisik di IKN belum sepenuhnya siap, karena khawatir hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas bangunan dan interior ruangan yang sedang dibangun.
Presiden Jokowi menambahkan bahwa pengadaan fasilitas di IKN harus dilakukan dengan teliti dan tidak terburu-buru, untuk memastikan bahwa kualitasnya tetap terjaga.
Dia menyatakan kesiapannya untuk menggelar sidang kabinet di IKN hanya jika semua persiapan, baik fisik maupun fungsional, sudah benar-benar matang.
Dalam konteks ini, Jokowi juga menyarankan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai persiapan sidang kabinet di IKN dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
Meskipun rencana kunjungan dan pembangunan di IKN sedang berlangsung intensif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan penutupan sementara bagi kunjungan umum ke IKN jelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keamanan dan kelancaran acara tersebut.
Dengan demikian, wacana sidang kabinet di IKN Nusantara masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait kesiapan infrastruktur dan persetujuan formal dari pihak terkait, sebelum acara tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.