Sehingga tidak heran jika masih terdapat krisis air hingga debu yang menjadi pertimbangan ASN untuk bekerja dan menetap di IKN.
Maka dari itu, pemerintah harus mengoptimalkan terlebih dahulu ketersediaan air bersih, aliran listrik yang memadai hingga debu-debu yang masih banyak.
Apalagi IKN ini masih dalam tahap proses pembangunan dan merupakan proyek jangka panjang untuk 10 hingga 20 tahun ke depan.
Harus adanya upaya meminimalisir debu-debu yang masih banyak apalagi saat berada di ruang lingkup kerja dan rumah para ASN nanti.
Bahaya yang mengundang akibat debu tersebut juga bisa mengakibatkan ISPA, terlebih untuk masyarakat lokal di sekitaran jalan pembangunan IKN.
Baca Juga: Investor Ternama Akui Pembangunan IKN Nusantara, Kabar Gembira Progress IKN!
Krisis air dan potensi kekeringan di wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara juga masih perlu dioptimalisasikan pengerjaannya.
Namun, beberapa hari ini IKN yang terus diguyur hujan Jokowi optimis ketersediaan air melimpah dan tidak akan terjadi kekeringan.
Seharusnya pemerintah juga melakukan kajian AMDAL atau kajian lingkungan sebelum membangun IKN.
Dikarenakan saat ini masyarakat lokal juga harus berebut air dengan para pekerja proyek pembangunan IKN.
Dimana masyarakat lokal ini sangat ketergantungan dengan sungai karena krisis air bersih yang semakin buruk di wilayah Kalimantan sejak 3 tahun yang lalu.
Kekeringan tersebut tidak hanya dirasakan oleh manusia, melainkan juga binatang dan tumbuh-tumbuhan sehingga sawah masyarakat banyak yang mengalami kekeringan.
Sejak pembangunan proyek IKN dimulai, masyarakat harus berebut air sungai dengan pekerja proyek.