news

Mendag Zulkifli Hasan Imbau Warga Potong Hewan Kurban di RPH, Warganet Tidak Setuju

Minggu, 16 Juni 2024 | 20:55 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Imbau Warga Potong Hewan Kurban di RPH, Warganet Tidak Setuju-Syifaa Fariidah (setkab.go,id)

Diakui Zulkifli, Rumah Potong Hewan Ciroyom, mampu melayani pemotongan 150 hewan kurban dalam waktu sehari.

Zulhas bisa menjamin profesionalitas dan kesehatan dari hewan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Ciroyom.

Pasalnya setiap hewan yang dipotong di sini akan melalui pemeriksaan ante mortem dan jika hasil ante mortem menunjukkan sehat, barulah hewan akan dipotong.

Kemudian, daging hasil pemotongan akan diberikan kepada pihak yang memesannya bisa itu dari pengurus masjid atau masyarakat.

Baca Juga: Alhamdulillah Enam Bansos Cair Sebelum Idul Adha, Salah Satunya Bansos MRP!

Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan berikutnya yaitu post mortem dan jika hasil post mortem baik, barulah daging akan diberikan kepada yang memesannya

Sehingga ketika nantinya daging hewan kurban ini dikonsumsi dijamin kebersihannya, bagus, sehat dan layak untuk dikonsumsi.

Zulkifli mengingatkan warga yang akan melakukan pemotongan hewan kurban untuk mengecek kembali kesehatan hewan kurbannya dengan memindai tanda berupa barcode yang dikalungkan pada setiap leher hewan kurban melalui sebuah aplikasi.

Sebagai informasi tambahan, ante mortem adalah pengecekan hewan sebelum dipotong atau sebelum mati dan post mortem adalah pengecekan hewan setelah dipotong atau sesudah mati.

Atas kabar ini membuat warganet ramai-ramai memberikan berbagai macam komentarnya. Tak sedikit warganet yang tidak setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh Zulhas.

“Kenapa ga dibalik aja, mereka yg datangin masjid-masjid untuk penyuluhan, pemeriksaan, dll .. kalau semua ke RPH, dikira mampu nampung apa ya sebanyak ini, berbisnis memang asyik sih ..,” saran salah seorang warganet yang diberikan dengan tambahan emoji tertawa.

“Kalo satu kecamatan ada 500 sapi sama 1.000 kambing, RPH sanggup bisa potong dalam tiga hari, “ tanya salah seorang warganet.

“Terus yang akan mengawasi siapa? Kalau bikin kebijakan itu coba dipikir matang-matang, bagaimana kondisi dan situasi yang jauh dari kompleks kantor kementerian dan kompleks perumahan menteri,” kritik salah seorang warganet.

“Ahok dulu sudah coba terapkan kebijakan ini di JKT, tapi dicabut lagi karena dia disadarkan oleh orang bahwa kapasitas RPH tdk menyanggupi jumlah pemotongan hewan kurban pada hari lebaran + tasyrik. Pemotongan di luar masa itu tdk terhitung kurban,” terang salah seorang warganet.

“Ini hanya himbauan. Karena pada dasarnya pemerintah tidak mampu membuat sistem pemotongan hewan diwajibkan di RPH,” komentar salah seorang warganet. ***

Halaman:

Tags

Terkini