AYOBOGOR.COM - Kampanye All Eyes On Papua ramai diperbincangkan selama beberapa hari terakhir di media sosial.
Kampanye ini merupakan bentuk penolakan atas rencana pembabatan hutan di Papua untuk lahan perkebunan sawit oleh PT Indo Asiana Lestari.
Hutan yang akan dibabat tersebut memiliki luas 36 ribu hektar atau setara dengan lebih dari separuh luas Jakarta.
Baca Juga: BPNT Mei Juni 2024 Akhirnya Cair Juga di Bank Ini, Ada Saldo Masuk Rp400.000, Cek Sekarang Juga
Pembabatan hutan ini juga mendapat penolakan dan protes dari masyarakat adat Papua. Masyarakat adat Awyu dan Moi yang merupakan pihak paling terdampak melakukan aksi damai didepan gedung MA pada 27 Mei lalu.
Tentu gerakan ini mendapat simpati dari banyak pihak seperti contohnya para artis. Mulai dari Luna Maya, Rizky Nazar, Arie Kriting, Rachel Vennya, Kartika Putri hingga masih banyak lagi mendukung kampanye ini.
Lalu, jika Pembabatan untuk perkebunan sawit tersebut benar-benar terjadi, apasih dampaknya? Jika pembabatan tersebut benar-benar terjadi, maka tentunya proyek perkebunan sawit ini akan mengancam keberadaan hutan alam.
Selain itu, proyek ini juga akan menghasilkan emisi sebanyak 25 juta ton CO2, yang tentunya bukan jumlah yang kecil.
Jumlah emisi tersebut setara dengan menyumbangkan 5% dari tingkat emisi karbon di tahun 2030. Tentu hal ini sangat menghawatirkan karena bukan hanya akan berdampak pada Papua saja, namun juga seluruh dunia.
Dilansir dari Instagram @jktgo, Masyarakat Marga Woro dan suku Awyu telah mengajukan gugatan dengan didampingi koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua.
Gugatan tersebut meliputi tentang izin lingkungan hidup sawit dari PT Indo Asiana Lestari. Kini, proses gugatan tersebut masih bergulir di MA dan menjadi harapan terakhir bagi masyarakat Marga Woro dan Suku Awyu.