Kendati begitu, Sandi mengatakan bahwa pihaknya selalu terbuka jika ada informasi lain atau bukti lain untuk membuat terang kasus ini.
Oleh karena itu, jika ada masyarakat yang menemukan informasi atau bukti terbaru bisa disampaikan kepada pihaknya agar bisa dijadikan informasi tambahan untuk mengungkap kasus ini.
Sandi juga tidak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada masyarakat yang sudah ikut membantu dalam penyelesaian kasus ini.
Di sisi lain, Kartini (48) selaku ibu dari Pegi mengaku kecewa kepada polisi karena ia ingin menjenguk anaknya di tahanan.
Namun, polisi melarangnya karena Kartini datang tidak sesuai jadwal yaitu tepatnya pada Jumat (31/5) yang mana jadwal jenguk untuk Pegi adalah Selasa dan Kamis, Sabtu (1/6/2024).
Padahal Kartini sudah memohon kepada polisi sambil menangis-nangis tetapi polisi tetap bersikukuh jika ibu Pegi tidak bisa bertemu dengan anaknya itu.
Kendati mendapat penolakan, Kartini mengaku akan tetap datang kembali ke tahanan untuk menjenguk anaknya.
Pasalnya ia ingin melepas rindu dan untuk memberikan dukungan moral kepada buah hati tercintanya itu.
Kartini juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan dukungan kepada anaknya.
Sebagai penutup, Kartini berharap agar perkara ini bisa segera selesai dan Pegi akhirnya bisa dibebaskan.
Kabar mengenai Pegi yang menangis setiap malam dan akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan ini membuat banyak warganet memberikan komentarnya.
Tak sedikit yang mengaitkan hal ini sebagai pengalihan isu dan mempertanyakan persoalan korupsi di Tanah Air yang tidak kunjung selesai.
“Sungguh pengalihan isu yang hebat biar kasus 271 T dan YSL tenggelam,” sindir salah seorang warganet.
“Yang korup di penjara kemana,” tanya salah seorang warganet.
“Nangis teringat nasib ibu dan adik2 yang dia tinggalkan…” komentar salah seorang warganet.