AYOBOGOR.COM - Presiden Joko Widodo akhirnya buka suara soal kendala yang dialami pemerintah sehingga Ibu Kota Nusantara (IKN) molor pembangunannya.
Sebelumnya Presiden Jokowi sudah menyatakan akan berkantor di IKN pada Juli 2024 ini. Pernyataan itu diungkapkannya melalui postingan di media sosial Instagram yang diunggah pada 5 Juni 2024.
"Hari ini saya meninjau kesiapan lapangan upacara yang akan digunakan untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN)," tulis Presiden Jokowi.
"Persiapan sudah hampir selesai, begitu pula dengan progres pembangunan sejumlah infrastruktur tahap pertama di IKN yang sudah berjalan sekitar 80 persen. Insha Allah, bulan Juli mendatang pun saya akan mulai berkantor di IKN," sambungnya lagi.
Saat itu Joko Widodo menyatakan bahwa pembangunan IKN tinggal 20 persen lagi sehingga dirinya yakin bisa berkantor di IKN.
Ternyata impian itu tidak jadi kenyataan, Presiden Jokowi pun buka-bukaan soal kendala yang dialami oleh pemerintah.
"Tempat tidurnya kan baru disiapin, kemudian juga airnya dalam proses disiapin, listriknya juga sebentar lagi masuk. Listriknya sudah ada, tapi untuk masuk ke ruang-ruang yang ada kan perlu waktu," ujar Joko Widodo dilansir dari akun TikTok @ikn.lovers.
"Kemarin memang kan targetnya Juli, tetapi coba lihat ke IKN, minggu ini tiap hari hujan terus, hujan deres banget. Jadi memang pekerjaan banyak yang mundur dan itu biasa dalam proyek besar. IKN ini kan bukan dibangun dua tahun tiga tahun, ini sebuah mimpi besar jangka panjang, proyek jangka panjang," pungkasnya.
Menurut pengakuan Presiden berusia 63 tahun itu, faktor cuaca berperan besar dalam molornya target pembangunan IKN.
Ide pemindahan IKN pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno tanggal 17 Juli 1957. Soekarno memilih Palangkaraya sebagai IKN dengan alasan Palangkaraya berada di tengah kepulauan Indonesia dan wilayahnya luas.
Melihat rencana panjang dan gerak cepat Jokowi untuk memindahkan IKN di atas, perlu dipahami urgensi pemindahan IKN.
