AYOBOGOR.COM - Di era informasi digital ini, klaim kesehatan sering kali menyebar dengan cepat melalui berbagai platform media sosial. Salah satu klaim yang cukup menarik perhatian adalah tentang kemampuan alpukat untuk mencegah diabetes.
Namun, sebelum kita mempercayai begitu saja, penting untuk menyelidiki dan memahami apakah klaim tersebut merupakan fakta ilmiah atau hanya sebuah hoaks belaka.
Sebuah penelitian yang menyelidiki hubungan antara konsumsi alpukat dan penurunan risiko diabetes tipe 2 hanya menemukan korelasi yang lemah antara asupan alpukat dan rendahnya insulin puasa, dan hubungan tersebut menjadi tidak signifikan setelah indeks massa tubuh (BMI) dipertimbangkan.
Studi ini didasarkan pada data dari 6.220 orang dewasa, berusia 45 hingga 84 tahun, yang berpartisipasi dalam Studi Multi-Etnis Aterosklerosis (MESA) yang sedang berlangsung.
Perekrutan dilakukan di enam lokasi di seluruh Amerika Serikat antara tahun 2000 dan 2002, dan para peserta ditindaklanjuti setiap 18 bulan hingga tahun 2018.
Individu melaporkan asupan alpukat mereka, selain lebih dari 100 makanan lain dari 47 kelompok makanan.
Alpukat, buah lezat dan serbaguna, telah dikenal kaya akan nutrisi.
Baca Juga: Asyik BLT El Nino 2023 Cair Rp400 Ribu, Ini Cara Cek Penerima Bansos
Buah ini mengandung lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.
Kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat, seperti asam oleat, dianggap baik untuk kesehatan jantung.
Namun, apakah alpukat benar-benar dapat mencegah diabetes?
Sejumlah penelitian ilmiah telah dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara konsumsi alpukat dan risiko diabetes.
Baca Juga: HASIL AKHIR EVOS vs Rebellion Zion Malam Ini di Fase Grup MPLI 2023, Rebellion Kalahkan EVOS