AYOBOGOR.COM -- Setidaknya 1.200 warga Desa dan Kecamatan Citeureup terdampak 'hujan' abu semen PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang terjadi Ahad, pekan lalu.
Tenaga kesehatan Puskesmas Citeureup sudah melakukan pemeriksaan awal dan pengobatan atas penyakit yang diderita warga terdampak
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty, yang ditemui awak media, usai pelaksanaan Upacara Kenaikan Bendera Merah Putih belum bisa memastikan dampak dari 'hujan' debu semen tersebut.
Fusia Meidiawaty menuturkan bahwa masyarakat terdampak, disarankan diperiksa atau diuji radiologi, untuk memastikan kesehatan terutama pada pernapasan.
Pemeriksaan radiologi, ucapnya. Membantu dokter melihat bagian dalam tubuh pasien untuk mendiagnosis berbagai penyakit dan kondisi, memantau perkembangan penyakit, dan memandu prosedur medis.
"Untuk memastikan kesehatan pernapasan masyarakat terdampak 'hujan' debu semen, maka diperlukan pemeriksaan penunjang seperti radiologi," ucap Fusia Meidiawaty kepada awak media, Minggu, 17 Agustus 2025.
Baca Juga : Kang Jovan Ajak Gen Z Sadar Berpolitik
Ia menerangkan bahwa Puskesmas Citeureup sudah melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak.
Masyarakat pun sudah diobati, dimana keluhan terbanyak karena terganggu saluran pernapasannya.
Uci sapaan akrabnya pun menghimbau, agar masyarakat sekitar pabrik semen untuk rutin menggunakan masker.
Hal itu, agar masyarakat bisa melindungi dirinya, dari polusi udara hingga terhindar dari Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
"Masyarakat harus sadar, ketika ada 'hujan' debu semen atau polusi udara lainnya, maka wajib menggunakan masker," imbuhnya.