AYOBOGOR -- Kisah diduga bayi tertukar di rumah sakit dialami oleh pasangan suami istri di Bogor Siti Mauliah dan Muhamad Tabrani.
Pasangan suami istri asal Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor ini merawat bayi yang bukan anaknya dan ketika setelah tes DNA disebutkan bahwa itu bukan anak biologisnya.
Kejadian bayi tertukar di salah satu rumah sakit di Bogor itu bermula saat Siti Mauliah melahirkan pada 18 Juli 2022 lalu.
Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan anak Siti Mauliah dengan anak orang lain tertukar di salah satu Rumah Sakit di Bogor saat dirinya hendak pulang.
"Jadi tahun lalu, 18 Juli 2022, klient saya melahirkan secara cesar. Hari pertama masih menyusui anak aslinya," kata kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho dari law firm SIMA kepada Suarabogor.id, Kamis 11 Agustus 2023.
Namun, di hari kedua kelahirannya, Siti Mauliah merasakan hal berbeda. Sebagai seorang ibu, dirinya merasakan keanehan saat menyusui seorang bayi.
"Ketika hari keduanya dikasih bayi lagi, dia merasa aneh. karena secara sikologis mungkin merasa beda menyusui anak orang lain," jelas dia.
Di hari ketiga, Mauliah pulang ke rumahnya dengan bayi yang disusuinya di hari kedua. Namun, saat di rumah seorang perawat di RS datang ke rumah dia.
"Hari ketiga dibawa pulang, susternya ke rumah, kata Mauliah ke suster, ini gelang atas nama ibu yang pasien B (orang lain), engga atas nama ibu Siti Mauliah (jawab perawat). Di situ mulai tertukar ternyata gelangnya. Namun, saat itu suster bilang ini cuma jatoh aja," ungkapnya.
Selang berapa lama, perawat itu kembali datang ke rumah Siti Mauliah memastikan gelang yang dipakainya itu merupakan gelang Mauliah. Namun, betul ternyata gelang yang dipakai anaknya itu bukan gelang dari bayi Mauliah.
"Ketika diminta lagi gelangnya, betul atas nama pasien lain gelangnya itu. Di situ klien kami baru sadar, kok atas nama pasien yang lain ya. Setelah dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya ketukar gelang," jelas dia.
Tidak tenang dengan kepastian anaknya atau bukan, Mauliah akhirnya melakukan tes DNA di Laboratorium RS di wilayah Cempaka Putih, Jakarta.
"Dua bulan yang lalu, saya sebagai kuasa hukum tes DNA ke rumah sakit. Betul, ketika tes DNA, hasilnya bahwa bayi yang ada di klien kami itu bukan bayinya," tukas dia.
