AYOBOGOR – Hujan deras yang melanda Kota Bogor dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan 25 kejadian bencana, termasuk tanah longsor yang merenggut nyawa seorang balita berusia 11 bulan.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya atas musibah tersebut.
“Kami sangat terpukul atas kejadian ini. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujar Jenal Mutaqin dengan penuh empati.
Jenal menambahkan, dalam tiga hari terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat adanya 25 bencana yang terjadi di berbagai titik.
Pihaknya menegaskan bahwa koordinasi antara pemerintah, aparat wilayah seperti RT, RW, lurah, dan camat terus dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana susulan.
“Kami tidak hanya fokus pada status darurat bencana, tetapi lebih penting memastikan langkah-langkah konkret yang tepat sasaran dan terkoordinasi dengan baik. Pemerintah Kota, Forkopimda, serta seluruh pemangku kepentingan telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan mitigasi,” tambahnya.
Jenal juga mengimbau seluruh masyarakat agar lebih meningkatkan kesiap-siagaan mengingat potensi bencana.
Selain itu, Pemkot Bogor juga merencanakan rapat koordinasi persiapan siaga bencana guna meningkatkan langkah antisipasi dan respon cepat terhadap situasi darurat.
Baca Juga: Layanan Wealth Management BRI Kini Hadir di Surabaya Lewat Private Signature Outlet
“Tentunya pemerintah tidak tinggal diam, tetapi terus berupaya melakukan mitigasi bencana secara menyeluruh,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, diharapkan Bogor dapat semakin siap menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan bersama.
