AYOBOGOR.COM - Kota Bogor pernah mendapat julukan kota petir. Julukan itu 'sedulur' dengan julukan kota hujan.
Julukan Kota Bogor sebagai kota petir sendiri bukan tanpa alasan. Hal ini memang berkaitan dengan sambaran petir yang menghujani langit Bogor.
Pernah suatu ketika, petir yang menyambar Kota Bogor sampai sebanyak 322 kali. Jumlah itu tercatat sebagai rekor dunia pada 2019.
Karena itu juga, Guinness World Record menobatkan Bogor sebagai kota dengan petir terbanyak di dunia.
Berbeda dengan tetangganya, Kota Depok. Kota tersebut menjadi kota dengan petir terganas di dunia karena kekuatannya dianggap bisa meratakan bangunan.
Jika dikaji secara mendalam, terdapat beberapa penyebab Kota Bogor bisa disebut sebagai kota petir.
Misalnya, sambaran dengan intensitasnya yang banyak bisa sampai 322 kali. Padahal normalnya di daerah lain, rata-rata sekitar 80 kali sehari.
Selain itu, penyebab banyaknya petir bisa dipengaruhi letak geografis, di mana Kota Bogor terletak di ketinggian antara 190-330 meter di atas permukaan laut.
Hal ini membuat kota ini memiliki suhu yang lebih dingin daripada daerah sekitarnya. Perbedaan suhu yang tinggi antara udara panas dan dingin dapat memicu terjadinya petir.
Jika dilihat secara topografi, daerahnya berbukit-bukti yang menyebabkan udara panas dan dingin terperangkap di antara bukit-bukti sehingga meningkatkan risiko petir juga.
Selain itu, Kota Bogor memiliki curah hujan yang tinggi. Hal ini menyebabkan awan-awan bermuatan listrik berkumpul, sehingga meningkatkan risiko adanya petir.
Curah hujan di Kota Bogor sendiri rata-rata per tahunnya sekitar 3.500 – 4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari.
Itulah beberapa penyebab yang membuka julukan Kota Bogor salah satunya adalah kota petir hingga mendapatkan rekor dunia.
