AYOBOGOR.COM - Sebuah tragedi menggemparkan terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu lalu.
Seorang remaja berinisial MAS (14) ditangkap setelah diduga melakukan pembunuhan terhadap ayah dan neneknya.
Berikut ini adalah lima fakta terbaru terkait insiden ini yang melibatkan pihak kepolisian dan psikolog forensik, dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: Bansos BPNT hingga Rp1,2 Cair di Kartu KKS, KPM Peralihan dari PT Pos Indonesia Sudah Bisa Cek Saldo
1. Motif Pembunuhan Masih Diselidiki
MAS diduga melakukan aksi keji tersebut dengan cara menusuk ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69). Ibu pelaku, AP (40), juga menjadi korban, namun berhasil selamat meski mengalami luka serius.
Pihak kepolisian masih mendalami motif di balik perbuatan pelaku, dan saat ini MAS masih enggan memberikan keterangan.
2. Dukungan Psikolog Forensik
Kondisi psikologis MAS yang trauma setelah kejadian ini membuat pihak kepolisian melibatkan psikolog forensik untuk membantu proses pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menjelaskan pentingnya pendampingan ini untuk menggali informasi lebih lanjut dari MAS.
Baca Juga: Farhat Abbas Kecewa Dibedakan Kemensos, Denny Sumargo: Dia Selalu Ingin Tampil Keren!
3. Kondisi Ibu Pelaku
Setelah mengalami serangan, ibu MAS saat ini dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Meskipun kondisinya sudah mulai membaik, ia belum dapat memberikan keterangan terkait kejadian yang menimpa keluarganya. Informasi yang ada saat ini terutama berasal dari saksi luar yang tidak terlibat dalam keluarga.
4. Remaja Berprestasi yang Berubah Drastis
Dikenal sebagai anak berprestasi, MAS berhasil masuk SMA di usia 14 tahun. Namun, belakangan nilainya dilaporkan menurun. Beberapa saksi menyebutkan bahwa MAS mungkin mengalami stres akibat tekanan belajar, meskipun hal ini belum dapat dipastikan. Warga sekitar mengenal MAS sebagai sosok cerdas dan aktif di kegiatan taekwondo.
5. Proses Hukum Sedang Berlangsung
MAS kini telah diamankan setelah ditangkap oleh petugas keamanan perumahan. Penyidik masih terus menggali informasi dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk cek urine untuk memastikan tidak adanya zat terlarang yang mempengaruhi tindakan pelaku.
Kasus ini menunjukkan kompleksitas masalah keluarga dan kesehatan mental yang sering kali terabaikan. Dengan adanya penanganan dari psikolog forensik, diharapkan akan ada pemahaman yang lebih baik tentang alasan di balik tindakan MAS dan membantu penyelesaian kasus ini dengan baik.