Daftar Kontroversi Effendi Simbolon, Pernah Sebut TNI Gerombolan Hingga Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024

photo author
- Minggu, 1 Desember 2024 | 15:26 WIB
Daftar Kontroversi Effendi Simbolon, Pernah Sebut TNI Gerombolan Hingga Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 (instagram.com/@effsimb)
Daftar Kontroversi Effendi Simbolon, Pernah Sebut TNI Gerombolan Hingga Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 (instagram.com/@effsimb)

AYOBOGOR.COM - Berikut daftar kontroversi dari seorang Effendi Simbolon, politisi yang baru dipecat oleh PDIP karena mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

PDIP memecat mantan anggota DPRI-RI itu setelah ia mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

Karena kejadian tersebut, Effendi Simbolon dinilai telah membangkang keputusan partai yang mencalonkan Pramono-Doel.

Baca Juga: Siapa Effendi Simbolon? Politisi PDIP Yang Dipecat Karena Dukung Ridwan Kamil di Pilkada 2024

Namun, ini bukanlah satu-satunya kontroversi dari Effendi. Karena pada tahun 2022 yang lalu ia pernah memicu amarah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) karena menyebut TNI sebagai “Gerombolan”. Dilansir Ayobogor.com dari berbagai sumber, berikut daftar kontroversi dari seorang Effendi Simbolon.

1. Picu Amarah KSAD

Effendi pernah membuat marah Jenderal Dudung Abdurachman yang merupakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Pemicunya adalah ketika Effendi menyinggung konflik antara Panglima TNI saat itu, Jenderal Andika Perkasa dan Dudung.

 

Baca Juga: Tips Jitu Agar Dapat skor Maksimal di SKB Non CAT CPNS 2024 di Kementerian Agama, Kuasai 3 Hal Ini!

Awalnya Effendi marah karena menyadari ada disharmoni dan pembangkangan yang sangat besar di tubuh TNI. Tak hanya itu, Effendi bahkan menyebut TNI seperti gerombolan yang sama seperti ormas.

Setelah pernyataan tersebut, Dudung memerintahkan jajarannya supaya tidak tinggal diam dan merespon pernyataan Effendi.

2. Sebut Prabowo Cocok Memimpin Indonesia

Effendi Simbolon pernah mengatakan bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X