AYOBOGOR.COM -- Dakwah agama Islam di Indonesia semakin berkembang ke arah yang lebih bagus. Nah berikut ini kami ulas contoh khutbah Jumat pendek dan paling bagus.
Pendakwah agama Islam yang handal sudah pasti rajin membaca banyak refrensi untuk menyuguhkan kepada jamaah khutbah Jumat pendek dan paling bagus.
Beragam sumber tentang khutbah Jumat bisa didapat dari internet, Al-Qur'an, Hadist untuk bisa dirangkai menjadi khutbah Jumat pendek dan paling bagus.
Dalam ilmu komunikasi, faktor keahlian penceramah dalam membawakan materi juga harus ditopang dengan materi khutbah Jumat pendek dan paling bagus. Tujuannya adalah agar komunikan atau para jamaah memahami.
Jangan sampai penyampaian komunikatornya baik, tapi materinya terlalu panjang dan membingungkan.
Ayobogor.com membagikan salah satu materi khutbah Jumat yang dinilai pendek dan paling bagus berikut ini:
إنَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ الله وَخَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ: فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ وَٱسْمَعُوا۟ وَأَطِيعُوا۟ وَأَنفِقُوا۟ خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih dapat menunaikan sholat Jumat. Shalawat kita ucapkan kepada Nabi Muhammad saw beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala kepada manusia tidak terhitung banyaknya. Di antara bentuk kasih sayang itu adalah Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa semampunya. Takwa semampunya adalah mengerjakan amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah sesuai kadar kemampuan dan kekuatan seorang hamba (tidak memberatkan).
Allah menghendaki kemudahan bagi manusia. Sebaliknya, Dia tidak menghendaki kesukaran bagi manusia. Dalam Q.S. at-Taghabun ayat 16 Allah swt. berfirman,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ وَٱسْمَعُوا۟ وَأَطِيعُوا۟ وَأَنفِقُوا۟ خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Artinya, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Perintah untuk bertakwa semampunya ini dikuatkan oleh pernyataan Nabi saw. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw. bersabda,